Berita Sampang

Produksi Beras Sampang Melonjak, Lahan Tanam Meluas hingga 8 Ribu Hektar

Sektor pertanian Kabupaten Sampang, Madura kembali menunjukkan perkembangan positif, sebab dalam tiga tahun terakhir

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
PRODUKSI MELONJAK : Petani di Kabupaten Sampang, Madura saat memanen padi di musim lalu. Sektor pertanian di daerah setempat menunjukkan perkembangan positif, dalam tiga tahun terakhir, produksi beras terus mengalami peningkatan signifikan, Jumat (21/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Tahun 2025 mencapai 346 ribu ton, naik dari 325 ribu ton pada 2024, didorong oleh perluasan lahan tanam hingga 8.000 hektare serta kolaborasi antara petani dan TNI.
  • Budaya masyarakat Madura yang menyimpan gabah di wilayah sendiri serta pola panen yang tersebar membuat pasokan beras stabil sepanjang tahun.
  • Pemerintah memperkuat mitigasi, melakukan pemantauan tanaman secara berkala, dan fokus pada penggunaan benih unggul yang lebih adaptif untuk meningkatkan produktivitas.

 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sektor pertanian Kabupaten Sampang, Madura kembali menunjukkan perkembangan positif, sebab dalam tiga tahun terakhir, produksi beras terus mengalami peningkatan signifikan.

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) mencatat, total produksi beras pada 2025 tembus 346 ribu ton, naik dibanding tahun 2024 yang berada di angka 325 ribu ton.

"Ini bukti sektor pertanian kita bergerak positif," kata Kepala Disperta KP Sampang, Suyono, Jumat (21/11/2025).

Menurut Suyono, kenaikan produksi tahun ini tak lepas dari perluasan lahan tanam yang kini mencapai 8.000 hektare.

Baca juga: Sidak Disperindag dan Bulog di Pamekasan, Toko Dilarang Naikkan Harga Beras di Atas HET

Perluasan tersebut didorong kolaborasi berbagai pihak, mulai dari petani hingga TNI yang turut membantu di lapangan.

"Kerja gotong royong semua pihak membawa dampak signifikan. Kolaborasi inilah yang membuat produktivitas meningkat," terangnya.

Selain faktor lahan, Suyono menegaskan bahwa kondisi ketahanan pangan di Sampang saat ini berada dalam kategori aman.

Pengaruh budaya Madura

Hal itu dipengaruhi oleh budaya masyarakat Madura yang cenderung menyimpan gabah di wilayah sendiri sehingga cadangan pangan tetap terjaga dan tidak terlalu bergantung pada pergerakan pasar luar daerah.

"Pola panen yang tersebar di berbagai kecamatan juga membantu menstabilkan pasokan beras sepanjang tahun," tuturnya.

Menurutnya, dalam menghadapi risiko perubahan iklim, pemerintah terus memperkuat sistem mitigasi.

Pemantauan kondisi tanaman dilakukan secara berkala untuk mencegah potensi gagal panen.

Meski angka produksi meningkat, pemerintah daerah belum berpuas diri.

Fokus selanjutnya adalah meningkatkan produktivitas melalui penyediaan benih unggul yang lebih adaptif terhadap cuaca ekstrem.

"Benih unggul membawa dampak langsung pada hasil panen, ini yang sedang kami dorong," tutupnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved