Berita Viral

Viral Kapolri Perintahkan Tembak Massa yang Masuk Mako Brimob, Dalih Listyo Sigit: Tetap Sesuai SOP

Kapolri Listyo Sigit sempat viral memerintahkan jajaran korps Bhayangkara menembak massa demo yang masuk Mako Brimob.

Editor: Mardianita Olga
Tribun Jatim Network/Luhur Pambudi
PERINTAH KAPOLRI - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didesak mundur setelah jajaraan korps Bhayangkara bertindak represif terhadap demonstran hingga merenggut nyawa driver ojol Affan Kurniawan, Kamis (28/8/2025). Dia juga viral karena mengarahkan seluruh jajarannya menembak massa anarkis yang masuk ke Mako Brimob. Begini tanggapan terbaru sang Kapolri. 

Sigit menambahkan, dirinya tidak ingin ada lagi anggota Polri yang menjadi korban dalam kericuhan. 

“Jadi, tolong pelajari aturan yang sudah ada. Laksanakan, undang-undangnya ada, kita punya aturan,” kata dia.

Saat dikonfirmasi mengenai arahan menembak itu, Listyo Sigit mengatakan akan menindak massa anarkis sesuai prosedur.

“Sudah jelas kan perintahnya,” kata Sigit saat ditemui Kompas.com di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Saat didalami lebih lanjut, ia menegaskan bahwa semua langkah kepolisian akan tetap berada dalam kerangka aturan hukum dan prosedur standar operasional (SOP). 

“Yang jelas kan SOP-nya sudah ada, aturan hukumnya sudah ada, tentunya semuanya dalam koridor aturannya,” ujar dia.

Pada Sabtu, Polda Metro Jaya juga digeruduk mahasiswa.

Mereka menuntut beberapa hal, salah satunya mendesak Listyo Sigit mundur dari jabatannya.

Massa ditemui oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri.

Baca juga: Awalnya Khidmat, Pemakaman Affan Berubah Riuh Didatangi Kapolda Metro Jaya: Botol Beterbangan

Ribuan mahasiswa itu memenuhi Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman yang menjadi gerbang Polda Metro Jaya.

Mereka pun diizinkan masuk ke dalam gerbang Polda Metro Jaya.

Meski di awal cukup alot saat meminta bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, akhirnya pengunjuk rasa diizinkan bertemu dengan Edi.

Edi Suheri pun keluar ruangannya menemui pengunjuk rasa. Edi pun sempat berbicara menggunakan pengeras suara. 

Edi menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan keluarga korban dan meminta maaf atas peristiwa tersebut. Di tengah Edi berbicara, mahasiswa pun menyela. 

“Bukan itu Pak yang kami ingin dengar,” teriak para massa. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved