Mantan Menteri Siap Dipanggil KPK terkait Kereta Cepat Whoosh: Kalau Lapor, Ngapain?

Dugaan penyimpangan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh, menjadi perbincangan. Salah satu tokoh belakangan ikut menyoroti adalah Mahfud MD

Editor: Taufiq Rochman
KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun
KERETA CEPAT - Kereta cepat Jakarta Bandung atau kereta cepat Whoosh. 

TRIBUNMADURA.COM - Dugaan penyimpangan dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh, sedang menjadi perbincangan publik.

Salah satu tokoh yang belakangan ikut menyoroti adalah Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.

Pria yang pernah berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024 itu menegaskan kesiapannya jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penyimpangan dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh.

Namun, Mahfud menolak untuk membuat laporan resmi ke lembaga antirasuah tersebut.

“Iya, kalau dipanggil saya pasti datang. Tapi kalau disuruh bikin laporan, ngapain? Buang-buang waktu. KPK itu sudah tahu apa yang mau saya laporkan,” ujar Mahfud, Minggu (26/10/2025).

KANDIDAT MENKO POLKAM - Mahfud MD mengaku mendapat tawaran menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Merah Putih. Posisi tersebut sempat kosong setelah Presiden Prabowo Subianto mencopot Budi Gunawan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD

Mahfud menjelaskan, pernyataannya soal dugaan masalah di proyek Whoosh bukanlah hal baru.

Ia hanya menyoroti isu yang sudah lebih dulu ramai dibicarakan publik.

“Saya, cuma ngomong karena sudah ramai saja. Mestinya KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya, tuh, kan banyak banget dan punya data, dan pelaku. Kalau saya, tuh, kan pencatat saja,” katanya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, tidak hanya menunggu informasi dari Mahfud MD, untuk mengusut dugaan korupsi kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Tentunya kami tidak menunggu," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (21/10/2025) malam, melansir Antara.

Menurut dia, KPK tetap proaktif mencari informasi dan bukti-bukti yang diperlukan dalam menangani dugaan tindak pidana korupsi.

Namun, Asep mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi dugaan tindak pidana korupsi agar menyampaikan informasi kepada KPK, termasuk Mahfud.

Menurut dia, informasi yang diberikan masyarakat dapat mempermudah dan mempercepat proses pengusutan perkara apa pun, termasuk Whoosh.

"Kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait dengan hal tersebut, silakan disampaikan kepada kami untuk mempermudah dan mempercepat," katanya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark up di proyek ini, melalui kanal YouTube pribadinya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved