Cable Car Akan Jadi Wisata Anyar di Surabaya Juga Akan Gandeng Nelayan, Berikut Fakta Menariknya
Proyek Cable Car dari Pemkot Surabaya digadang-gadang akan menjadi satu diantara beragam wisata yang tersaji di kota Surabaya.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Proyek Cable Car dari Pemkot Surabaya digadang-gadang akan menjadi satu diantara beragam wisata yang tersaji di kota Surabaya.
Proyek yang digagas oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini itu, rencananya akan membentang dari Taman Suroboyo hingga ke Jembatan Suroboyo.
Selain itu, menurut Wali Kota yang akrab disapa Risma itu mengungkapkan tak ada masalah yang berarti saat pengerjaan cable car atau kereta gantung nantinya, namun hanya sedikit terkendala di masalah pembebasan lahan karena memang membentang di atas lahan warga.
• Digeber 120 Km per Jam, PJR Polda Ungkap Sebab Laka Maut Fortuner Tabrak Truk di Tol Madiun-Surabaya
• Taeyeon Girls Generation Merasa Dijebak Penggemar saat Ditanya Soal Bercukur, Aku Sangat Kesal
• Madura Jadi Prioritas Utama, Khofifah Akan Dekatkan Layanan Pengawasan Obat dan Makanan di Bakorwil
Berikut beberapa fakta tentang cable car Surabaya:
1. Cable Car Surabaya Jadi Destinasi Wisata Baru di Surabaya
Cable Car atau kereta gantung yang akan dibangun membentang di sekitar pantai Kenjeran Surabaya itu, diyakini akan menjadi destinasi wisata anyar di utara kota Surabaya.
"Kalau jadi, pasti akan jadi destinasi wisata," tutur Risma usai acara kerja bakti bersama di kaki Jembatan Suroboyo dan Taman Suroboyo bersama 10.500 peserta, Jumat (1/3/2019).
Bahkan nantinya Cable Car Surabaya juga akan terhubung langsung dengan Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya.

2. Direncanakan Rampung Pada Hari Ulang Tahun Surabaya
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan pengerjaan proyek Cable Car Surabaya itu diperkirakan akan selesai pada bulan Mei, atau tepatnya pada ulang tahun Surabaya yang ke-726.
Ia menjelaskan, saat ini proyek tersebut sedang dalam progress, sempat terkendala dengan warga, namun kini berjalan kembali.
• Angkut Batu Bara, Dump Truk Terguling di Jalan Mastrip Surabaya dan Picu Kemacetan
• Mobil Avanza Oleng Tabrak Pohon Akasia Hingga Mobil Ringsek, Hal ini Jadi Penyebab Utamanya
• Begini Kronologi Lengkap Laka Maut Fortuner Tabrak Truk di Tol Madiun-Surabaya, Juga Pengakuan Sopir
"Insyaallah Mei waktu ulang tahun Surabaya jadi. Ini sedang progress. Agak molor kemarin karena ada permasalahan warga, tapi sudah jalan sekarang ini," jelas Risma.
3. Cable Car Berencana Akan Gandeng Nelayan Sekitar
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan akan menggandeng nelayan di sekitar pantai Kenjeran.
Wali Kota yang akrab disapa Risma menyebut, ingin nelayan di Pantai Kenjeran punya double job.
Maksudnya adalah selain menjadi nelayan juga menjadi pemandu wisata.
"Jadi bisa mengantar wisatawan naik perahu, rundingan mulai sekarang tarifnya berapa, jalurnya memutar dimana," ujar Risma kepada perwakilan kelompok nelayan di Kenjeran.
Risma berharap, adanya angkutan perahu itu selain menambah penghasilan dari para nelayan, juga bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisata Pantai Kenjeran.
• Hati-Hati Obat Nyeri yang Ces Pleng, Rawan Mengandung Steroid Bahkan Menyebabkan Efek Bahaya ini
• Satu Masih Balita, Ini Identitas 3 Korban Tewas Toyota Fortuner Tabrak Truk di Tol Madiun-Surabaya
• Melaju Dari Solo, Toyota Fortuner Tabrak Truk di Tol Madiun-Surabaya, Tiga Orang Tewas Mengenaskan
4. Dana Cable Car Merupakan Dana CSR
Untuk membangun Cable Car, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan mendapatkan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.
Risma juga menjelaskan proyek tersebut bukan dari dana APBD.
• Tari Topeng Gethak, Tari Khas Pamekasan Penuh Makna, Konon Jadi Suguhan untuk Orang Belanda
• Deira Permata Jingga Tawarkan Hunian Bernuansa Islami Modern, Dibanderol Mulai Harga Rp 1,9 Miliar
• Ahmad Dhani Tolak Perpanjangan Penahanan, Kejati Jatim: Ini Upaya Paksa
"Kita dapat dari CSR, kita juga transfer knowledge operasional dan maintenance-nya. Karena kita tidak biasa dan itu resikonya tinggi," jelasnya.
Selain itu, untuk perawatan dan pengelolaan wisata kereta gantung akan diserahkan kepada pihak swasta sementara waktu.
"Jadi sementara mereka yang akan mengelola (swasta). Kemudian kalau sudah transfer knowledge, baru kita kelola," tambah Risma.