Peduli Bocah Pamekasan
Efendi dan Keluarganya Dapat Bantuan dari PKH Pamekasan, Dijanjikan Fasilitas dan Pengobatan
Tim Koordinator PKH dan Korcam PKH Palengaan memastikan bantuan untuk keluarga Mohammad Efendi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Tim Koordinator PKH dan Korcam PKH Palengaan memastikan bantuan untuk keluarga Mohammad Efendi
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tim Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pamekasan bantuan sosial kepada Mohammad Efendi, warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Madura, Selasa (8/10/2019).
Bantuan itu diberikan Tim Koordinator PKH Pamekasan bersama Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Palengaan.
Mereka juga didampingi oleh Kepala Desa Angsanah, Masduki dan Bidan Desa Angsanah, Sitti Fatimah.
• Pemprov Jatim Temukan Fakta Lain usai Tinjau Langsung Bocah 12 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Ayam
• Direktur RSUD Pamekasan Benarkan Efendi Pernah Jalani Perawatan Fisioterapi, Tapi cuma 2 Kali Datang
Koordinator PKH Pamekasan, Lukman Hakim mengatakan, kunjungan itu atas dasar adanya informasi bahwa ada anak penyandang disabilitas yang dikurung di tempat tidak layak huni.
"Anak penyandang disabilitas yang kami kunjungi atas nama Mohammad Efendi, berumur 12 tahun, putra Bapak Hamzah dan Ibu Latifah yang tinggal di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan," katanya kepada TribunMadura.com.
Lukman Hakim menyebut, tujuan kunjungan itu untuk memberikan bantuan sosial dan memastikan Efendi mendapatkan perlakuan dan fasilitas yang layak, sebagaimana anak normal lain.
Ia juga ingin memastikan bahwa keluarga tersebut mendapatkan Bansos PKH, BPNT, KIS, dan KIP.
Berdasarkan keterangan dari kedua orang tuanya, Mohammad Efendi lahir dengan normal dan tumbuh layaknya balita yang lain.
• Gubernur Jatim Sebut Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Bukan Tinggal di Kandang Ayam, Tapi di Tempat ini
• Ketua Panti Asuhan di Bali Tega Cabuli 3 Anak Asuhnya, Beraksi di Tempat Berbeda Sejak 8 Tahun Silam
Menginjak umur 2 tahun, anak tersebut mengalami kelainan, yakni tidak bisa berbicara dan tidak bisa berjalan sampai saat ini.
"Dengan kondisi kehidupan anak tersebut yang terbatas, tapi anak ini sangat hiper aktif dengan cara merangkak sampai saat ini," ucapnya.
Kata Lukman Hakim, hasil diagnosa dari RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Efendi mengalami penyakit Micro Sipalus, Retardasi Mental, dan Saribral Palsi.
Menurut tim dokter, sistem pengobatan Efendi bisa dilakukan dengan cara soft therapy.
"Dari upaya ini diharapkan ada perkembangan positif bagi si anak, meskipun hasil akhir dari upaya ini tidak menjamin 100 persen sembuh," ucap dia.
• Idap Keterbelakangan Mental, Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Sudah Ditangani Dokter Syaraf Rumah Sakit
"Karena usia keemasannya sudah lewat sebagaimana keterangan dari bidan setempat, Ibu Sitti Fatimah yang selama ini ditunjuk untuk membantu melayani kesehatan Mohammad Efendi," sambung dia.
Lukman Hakim membeberkan, alasan Mohammad Efendi dikurung oleh orang tuanya disebabkan karena kondisi ekonomi yang kurang beruntung.
Selain itu, kedua orang tua Efendi sehari-hari harus bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan pendapatan yang tidak menentu sebagai buruh tani.
"Pengaruh fisikologis orang tua memiliki anak penyandang disabilitas dan adanya kekhawatiran keselamatan anak ini karena hiper aktif," ucap dia.
"Oleh karenanya, keputusan ini rela diambil meskipun dalam hati tidak tega mengurung anak sendiri," tambahnya.
• Camat Palengaan Bantah Kabar Jika Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Dikurung di Bekas Kandang Ayam
Lebih lanjut, Lukman Hakim mengungkapkan, kondisi itu membuat Efendi ditempatkan khusus di tempat terbuat dari bambu oleh bapaknya dengan alat tidur seadanya.
"Melihat kondisi Mohammad Efendi saat ini, saya sangat prihatin," ucapnya.
"Mudah-mudahan kedepan ada perhatian khusus dari pemerintah, sehingga anak tersebut mendapatkan jaminan atas hak dan masa depannya," kata Lukman Hakim.
Lukman Hakim mengaku, pihaknya akan membuat surat rekomendasi kepada pemerintah daerah, provinsi, dan pusat agar memberikan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni kepada keluarga Efendi.
"Insya Allah saya akan merekomendasikan dari hasil kunjungan ini kepada pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk membantu pembuatan kamar khusus yang layak huni bagi si anak dan memberikan bantuan pengobatan secara gratis," pungkas dia.
• Direktur RSUD Pamekasan Ungkap Adanya Kemungkinan Efendi Sembuh dari Keterbelakangan Mental