Berita Surabaya
Usai Tangkap Ular Piton 4 Meter, Warga Lontar Surabaya Kini Dihantui Ular Lebih Besar Berkeliaran
Usai Tangkap Ular Piton 4 Meter, Warga Sambikerep Surabaya Kini Dihantui Ular Lebih Besar yang Berkeliaran
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
Ular tersebut semula melata dengan begitu cepatnya menyusuri dasar sungai dari arah utara ke selatan.
Namun sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap pegang ekor ular tersebu lalu menariknya kuat-kuat.
Mungkin sadar menjadi bulan-bulanan manusia, ular tersebut berkali-kali melakukan perlawanan.
Mulai dari menyeringai lalu berdesis keras seraya mengulurkan lidahnya. Hingga memilin tubuh Mariyadi dengan lipatan tubuh si ular.
"Saya menghadang pakai tangan. Pas saya pegang melibet badan saya, kena leher saya tadi malam, 1 menit lipat leher saya," ungkapnya.
Setelah sejam berjibaku meladeni perlawanan hewan melata tersebut, sang ular pun belakangan takluk setelah warga beramai-ramai menyergap ular tersebut dengan siasat pamungkan dan cara khusus.
Yakni, dengan cara menjepit kepala ular menggunakan alat besi berbentuk huruf 'T', saat dirasa gerakan ular terkunci, warga lantas beramai-ramai membuntal kepala ular dengan lapisan selotip lakban berwarna hitam.
"Akhirnya saya himpit pakai besi bentuk T. Lalu saya lakban kepalanya, saya buntal," ungkap Mariyadi.
Saat gerak-gerik ular makin tenang, dan nyaris tak melawan, Mariyadi lantas memindahkan ular yang beratnya nywris sans dengan satu karung semen itu ke sebuah kotak bekas kurungan Burung Dara yang terbuat dari lapisan kayu dan teralis.
"Ya sementara dibuat hiburan buat anak-anak kecil yang mau melihatnya," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 03 Purwo Subketi (49) menuturkan, sementara waktu pihaknya masih belum miliki rencana tindakan selanjutkan terhadap ular hasil tangkapan warganya itu.
Semalam, beberapa jam setelah ular tersebut diamankan, ada seseorang dari komunitas pecinta ular tertarik melihat ular tangkapan warganya.
Purwo sempat mengaku optimis bahwa ular tersebut bisa diuangkan atau paling tidak dapat berpindahtangan ke pihak yang memang ahlinya.
Namun ternyata dugaannya meleset, pihak komunitas pecinta alam tersebut mendadak urung mendadopsi ular tersebut setelah tahu bahwa status ular tersebut adalah ular liar yang barusan ditangkap warga.
"Ternyata beda kalau ular dipelihara dari kecil. Karakternya lain, gak berani
Jadi enggak berani beli," ungkap pria bertopi urang itu.