Berita Sumenep
Satu Napi Rutan Klas IIB Sumenep Kabur, Suka Pakai Topeng untuk Menutupi Wajah Agar Tak Tertangkap
Napi Rutan Klas IIB Sumenep itu dihukum atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Napi Rutan Klas IIB Sumenep itu dihukum atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Satu narapidana yang melarikan diri dari Rutan Klas IIB Sumenep hingga kini belum juga tertangkap.
Napi Rutan Klas IIB Sumenep yang kabur itu bernama Matrawi (38) warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep.
Matrawi merupakan narapidana kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang telah divonis penjara selama 2 tahun 6 bulan.
• Berawal dari Mimpi, Dua Warga Pamekasan Lakukan Sumpah Pocong, Mengaku Ada yang Mengirimi Santet
• DPO Pengedar Sabu asal Banyuates Sampang Diringkus Polisi, Susul Istri dan Iparnya ke Jeruji Besi
• Akses Jalan Claket-Trawas Terputus, Hujan Deras Buat Tebing 30 Meter di Pacet Mojokerto Longsor
"Hampir genap enam bulan dia sudah kaburnya," kata Kepala Keamanan Rutan Klas IIB Sumenep, Teguh Doni Efendi, Jumat (7/2/2020).
Catatan TribunMadura.com, Matrawi kabur dari tahanan sejak September 2019.
Bahkan, pihak Rutan Klas IIB Sumenep merasa kesulitan untuk mengakses keberadaan Matrawi.
Matrawi pernah terdeteksi oleh tim Polres Sumenep sudah jauh dari wilayah Madura.
"Terakhir itu kami sempat mengakses keberadaannya ada di Bali," ungkap dia.
"Tetapi karena memang terbilang gesit sudah tidak tahu sekarang ada di mana," paparnya.

• VIRAL Pengantin Gelar Pernikahan Mewah Ala Aladdin dan Putri Jasmine, Gaunnya Rancangan Ivan Gunawan
• Barbie Kumalasari Ungkap Alasan Ingin Cerai dari Galih Ginanjar, Akui sudah Punya Teman Dekat Pria
Terakhir, Matrawi ditahan di ruang sel isolasi, sebab sudah terkenal licin dan beberapa kali kabur.
Dalam catatan Rutan Sumenep, Matrawi sudah lolos dari tahanan itu pertama pada 2018.
Kemudian, ia kabur lagi pada Februari 2019, dan ketiga lolos kabur pada September 2019 lalu hingga sekarang.
Teguh Doni Efendi menceritakan jika Matrawi sangat sulit ditangkap.
Sebab menurutnya, ketika keluar tidak menampakkan wajah aslinya.
"Dia nyamar pakai topeng wajah dan juga terkadang memakai topeng seperti masker wajah," kata dia.
• Klenteng Eng An Kiong Malang Bagikan 2000 Porsi Lontong Cap Go Meh, Catat Tempat dan Waktunya!
• Pulang Ngaji, Bocah Perempuan Diminta Masuk ke Kamar Cucu Pemilik Musala, Lalu Dipaksa Berbuat Dosa

"Sehingga polisi sulit mengenalinya dan bahkan takut salah tangkap," tambahnya.
Menurut dia,kesulitan dalam pencairan Matrawi adalah biaya operasional yang digunakan untuk proses pencarian yang terbilang minim.
Teguh Doni Efendi mengaku, kekurangan anggaran untuk melakukan pencarian napi itu.
Sehingga, katanya, ketika diawal proses pencarian itu sering menggunakan jatah gaji petugas kepolisian.
Meski, begitu kata Teguh Doni Efendi, proses pencarian tetap berlanjut.
"Perjanjiannya nanti tidak menyerahkan diri, maka akan ditembak mati, terlebih ketika melawan," katanya.
• Bukan Hal Memalukan, Beli Barang Preloved Dianggap Langkah Tepat Ganti Mode dengan Modal Murah
• Tembok Kampus Universitas Islam Balitar Roboh, Material Bangunan Timpa Dua Mobil yang Terparkir