Berita Pamekasan
Napi Lapas Klas IIA Pamekasan Dilatih Mengolah Lahan Pertanian dan Peternakan, Kembangkan Ekonomi
Para napi Lapas Klas IIA Pamekasan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan yang ada di Pondok Asimilasi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Para napi Lapas Klas IIA Pamekasan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan yang ada di Pondok Asimilasi
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Lapas Klas IIA Pamekasan terus berinovasi memberikan pelatihan dan mengembangkan perekonomian bagi narapidana.
Satu di antara inovasi yang diberikan kepada napi Lapas Klas IIA Pamekasan, yakni mengembangkan sektor pertanian dan peternakan yang ada di Pondok Asimilasi.
Kepala Lapas Klas IIA Pamekasan, M Hanafi mengatakan, napi yang menjalani pembinaan di Pondok Asimilasi ini sangat antusias bekerja.
• Kejari Pamekasan Kantongi Nama Tersangka Kasus Penyelewangan Bantuan Raskin di Desa Larangan Tokol
• Pura-pura ke Swalayan, Pria Pamekasan Nekat Gondol Motor Temannya, Korban Sempat Diminta Lakukan Ini
• Gara-Gara Beli Dua Unit Mobil, Warga Pegantenan Pamekasan Terancam Dipenjara, Polisi Bongkar Dosanya
M Hanafi menyebut, para napi Lapas Klas IIA Pamekasan memiliki keinginan tinggi memperoleh penghasilan demi menafkahi anak dan istrinya.
Berkat kegigihan para napi, diungkapkan M Hanafi, peternakan dan pertanian di Pondok Asimilasi mengalami kemajuan pesat.
Dari sektor pertanian yang ditanam, diakuinya, kualitas padi yang ditanam para napi hasilnya cukup bagus.
"Pupuk yang digunakan hasil buatan sendiri," katanya kepada TribunMadura.com, Selasa (10/3/2020).
Namun demikian, lanjut M Hanafi, skill napi dalam membuat pupuk sangat terbatas.
Ia menyebut, napi hanya belajar otodidak dari perpustakaan yang ada di Lapas Klas IIA Pamekasan.

• PT Persebaya Indonesia Menang Gugatan Wisma Persebaya, Teriakan Wani Menggema di Ruang Sidang PN
"Sampai sekarang, belum ada pendampingan khusus dari pemerintah," ujarnya.
"Padahal, napi sangat butuh bimbingan keilmuan sebagai bekal setelah bebas nanti. Sumber daya manusia (SDM) napi cukup lemah," sambung dia.
M Hanafi menilai, pendidikan para napi yang ditahan di Lapas Klas IIA Pamekasan rata-rata rendah.
Sementara, SDM yang baik, kata dia, akan berpengaruh pada hasil produksi.
"Pemenuhan keilmuan petani diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan perekonomian petani itu sendiri," kata dia.
"Penyuluhan dan pendampingan terhadap petani sangat penting,” ucapnya.
• Cara Menghilangkan Panu yang Menempel di Kulit Tubuh, Pakai 4 Bahan Ampuh ini untuk Mengusirnya
Hanafi berharap, dengan SDM yang mempuni, produk domestik regional bruto (PDRB) di sektor pertanian meningkat.
Dengan demikian, kata dia, klaim bahwa petani selalu identik dengan kemiskinan tidak lagi melekat di Republik hebat ini.
Hanafi juga mengungkapkan, sebagian besar wilayah Pamekaaan terdiri dari kawasan pertanian.
Sebagai kawasan agraris, menurut dia, mayoritas penduduk Pamekasan menggantungkan mata pencahariannya di sektor pertanian.
Sementara, tantangan ke depan disebutnya akan semakin kompleks.
Karenanya, Hanafi menyarankan perlu adanya inovasi pembangunan di bidang pertanian.
"Kami menginginkan pertanian tidak terpinggirkan oleh sektor pembangunan lain, bahkan harus terus dipacu sebagai basis perekonomian masyarakat," pungkasnya.
• Kisi-Kisi Materi yang Diujikan pada Tes SKB CPNS 2019, Hasil Tes SKD Diumumkan 22 - 23 Maret 2020