Virus Corona di Pamekasan
Cerita Dokter Syaiful Hidayat di Tengah Virus Corona, Temukan Pasien Tak Jujur hingga Rasa Tantangan
Dokter Syaiful Hidayat menceritakan pengalamannya menangani pasien di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan karena virus corona atau Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
lihat foto
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Suka dan duka dialami para tenaga kesehatan selama bertugas di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona.
Para tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam screening dan penanganan pasien terkait virus corona.
Dokter Syaiful Hidayat adalah satu di antaranya.
• Tiga Tenaga Kesehatan RS Rujukan Covid-19 di Kota Malang Positif Virus Corona, Tak Punya Gejala
• Mengenal Arti OTG (Orang Tanpa Gejala) Virus Corona, Amankah Jika Jalani Isolasi Mandiri di Rumah?
• China Kini Hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona Asimptomatik, Pasien Covid-19 Wajib Dua Kali Tes Swap
Dia adalah Ketua Penanggulangan Covid-19 di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura.
dr Syaiful Hidayat mengisahkan hari-hari yang dilaluinya selama menangani pasien yang datang ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo yang diduga terinfeksi virus corona.
Dia mengaku, beberapa kali menemukan pasien yang tidak jujur dengan kondisi tubuhnya.
Hal ini menjadi hambatan untuk para dokter dalam mengambil langkah selanjutnya.
Menurut dr Syaiful, beberapa pasien mengaku hanya mengalami gejala batuk dan pilek saat ditanya keluhan yang dirasakan.
Mereka juga mengaku tidak pernah merasakan sesak napas.
"Itu yang membuat kami ekstra hati-hati mendiagnosa pasien," kata dr Syaiful Hidayat saat berbagi cerita dengan TribunMadura.com, Rabu (8/4/2020).
"Meski begitu kami tetap konsultasikan dengan dokter spesialis," sambung dia.
• Langkah Pertama Jika Muncul Gejala Terjangkit Virus Corona, Jangan Sampai Terlambat Ditangani
• Satu Pasien Positif Covid-19 di Pamekasan Meninggal, Jadi Kasus Pertama di Madura
dr Syaiful Hidayat yang sehari-hari bertugas ekstra di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Di tempat itu, penanganan awal pasien ada di tangannya.
Setiap pasien yang datang ke ruangan tersebut, dia mengaku, langsung melakukan screening dengan cara tatap muka dan memakai Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat lengkap.
