Berita Pamekasan

2.200 Peserta KB di Pamekasan Pakai Kondom dan Alat Kontrasepsi Lain untuk Atur Program Kehamilan

Sebanyak 2.200 peserta KB di Kabupaten menggunakan alat kontrasepsi metode Pil, Suntik KB dan kondom untuk mengatur program kehamilan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
www.durexindia.com
ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sebanyak 2.200 peserta Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Pamekasan, Madura menggunakan alat kontrasepsi metode Pil, Suntik KB dan kondom untuk mengatur program kehamilan.

Jumlah sebanyak itu terhitung mulai bulan Januari hingga bulan Maret 2020.

Kepala Bidang KB Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPA-KB) Pamekasan, Soerjati mengatakan, penggunaan alat kontrasepsi metode Pil, Suntik KB dan kondom mulai dari bulan Januari hingga Maret 2020 di Kabupaten Pamekasan digunakan oleh 2.200 peserta KB untuk memprogram kehamilannya.

Pemkot Surabaya Gencar Lakukan Rapid Test Massal Pakai Metode Sarang Tawon, 9.773 Orang Diperiksa

Kerjasama Bantuan Pangan Kabupaten/Kota di Lingkup Bakorwil Bojonegoro Ditandatangani

Dinilai Lamban Tangani Covid-19, Elemen Mahasiswa Beri Rapor Merah Gubernur Jatim

Kepala Bidang KB Pamekasan, Soerjati saat di ruang kerjanya, Rabu (6/5/2020).
Kepala Bidang KB Pamekasan, Soerjati saat di ruang kerjanya, Rabu (6/5/2020). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Bahkan, ketiga jenis alat kontrasepsi itu sudah menjadi tren yang paling banyak digunakan oleh setiap peserta KB untuk memprogram kehamilannya.

"Mungkin karena pemakaiannya lebih mudah dan simpel. Tapi paling bagus itu pakai alat kontrasepsi IUD karena non hormonal," kata Soerjati kepada TribunMadura.com, Jumat (15/5/2020).

Soerjati juga memastikan, persediaan alat kontrasepsi di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPA-KB) Pamekasan mencukupi kebutuhan peserta (KB) di wilayah setempat selama setahun.

Persediaan alat kontrasepsi berupa, IUD (Intrauterine device), Kondom, Hormonal (Pil), Implan dan Suntik KB.

"Jumlah total stok setiap alat itu ada berapa kami kurang mengetahui juga, tapi untuk kebutuhan setahun dipastikan aman untuk kebutuhan peserta KB," ujarnya.

Menurut Soerjati, jaminan ketersedian alat kontrasepsi itu dibutuhkan untuk memenuhi hak-hak reproduksi pasangan usia subur.

Ia menjamin, kebutuhan alat kontrasepsi di setiap fasilitas kesehatan yang bermitra dengan DPPA-KB Pamekasan sangat mudah didapat oleh pasangan usia subur yang membutuhkan.

Dishub Jatim Usulkan Penerapan PSBB di Jakarta Diperpanjang sampai Hari Raya Idul Fitri Usai

Ini Aturan Berkendara PSBB di Malang Raya, Jumlah Penumpang Hanya 50 Persen dari Kapasitas Kendaraan

Jumlah Kasus Covid-19 di Tuban Bertambah Jadi 12 Orang, 1 PDP Meninggal dan Hasil Swab Belum Keluar

"Ketersediaan alat kontrasepsi harus tetap dipertahankan untuk mendorong peserta KB baru menjadi peserta KB aktif," tegasnya.

"Serta dalam upaya pengendalian penduduk untuk menekan angka kelahiran," tambahnya.

Selain itu, Soerjati mengaku rutin mengirim alat kontrasepsi pil dan suntik KB ke semua fasilitas kesehatan yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah Pamekasan.

Namun pengiriman alat kontrasepsi tersebut berjarak beberapa bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved