Berita Pamekasan
Kepala Desa Panaguan di Pamekasan Ancam Bakar Toko dan Warung Warga Jika Menjual Produk Prancis
Daud Samsidin, Kepala Desa Panguan, Kabupaten Pamekasan, Madura mengeluarkan surat edaran untuk seluruh warganya.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Daud Samsidin, Kepala Desa Panaguan, Kabupaten Pamekasan, Madura mengeluarkan surat edaran untuk seluruh warganya.
Dalam surat edaran itu berisi perihal ajakan untuk melakukan pemboikotan produk asal Negara Prancis.
Baca juga: Bocah 9 Tahun di Sampang Alami Pelecehan Seksual dari Oknum PNS, Ada Permintaan Pegang Alat Vital
Baca juga: Begal Payudara yang Beraksi di 5 Titik di Kabupaten Tuban Ditangkap Polisi, Satu Orang Masih Buron
Baca juga: Makna dan Filosofi Pakaian Khas Madura Baju Pesa dan Celana Gombor: Jadi Manusia Tak Boleh Sombong
Berikut isi surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Panaguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan:
Assalamualaikum Wr.Wb.
Mengingat perbuatan keji oleh Negara Prancis terhadap umat Islam melalui pembuatan dan penyebaran Karikatur Nabi, maka masyarakat Desa Panaguan telah bersepakat:
1. Mengosongkan warung atau toko dari produk-produk Prancis sebagaimana tercantum di bawah ini paling akhir terbenam matahari Selasa 3 November 2020.
2. Tidak akan mengkonsumsi lagi produk asal Negara Prancis hingga waktu yang belum dapat ditentukan.
3. Barang siapa yang melanggar setelah diberi teguran oleh Kades, maka siap ludes dengan api membara.
Di bawah surat edaran itu juga tercantum tandatangan Kades Panaguan, Daud Samsidin yang sudah berstempel Pemdes Panaguan.
Selain itu juga terdapat sejumlah tandatangan dari sejumlah Pengasuh Pondok Pesantren dan tokoh masyarakat setempat.
Di antaranya, Pengasuh PP Al-Awali, KH. Yoyok Mahalli, Buyut Batu Ampar, KH. Imam Romli, Pengasuh Midad Al-Qodiri, KH. Husain Ali Karrar, Ketu LPI Kecamatan Proppo, K. Maushul Mujib, Pengasuh Al-Haromain III, KH. Arif Mahalli, Mudir Darul Iman Panaguan, KH. Syamhari.
Saat TribunMadura.com menghubungi Daud Samsidin melalui via WhatsApp, yang bersangkutan belum memberikan keterangan banyak.
Sebab, pihaknya masih menghadiri undangan Maulid Nabi.
"Waalaikumsalam tretan, maaf masih di undangan Maulid tretan," singkatnya.
Baca juga: Pasutri di Kartoharjo Magetan Ditemukan Tewas Berpelukan di Dalam Sumur, Diduga Hirup Gas Beracun
Baca juga: Begal Payudara di Tuban Tertangkap, Ngaku 5 Kali Beraksi, Polisi: Aksi Dilakukan Pagi dan Sore Hari
Baca juga: Pihak Korban Minta Polisi Serius Tangani Kasus Akun FB Muhammad Izzul Sebut Kiai Simpatisan PKI