Berita Tuban

Meski Jadi Miliarder Baru, Warga Desa Sumurgeneng Tuban Tetap Bertani, Tak Sungkan Jemur Jagung

Warga Desa Sumurgeneng masih tetap menjadi petani kendati kini tanah mereka sudah terjual untuk pembangunan kilang minyak.

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/M SUDARSONO
Aktivitas warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, tetap bertani meski telah menjadi miliarder, Kamis (18/2/2021). 

Reporter: Mochamad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, tetap beraktivitas seperti biasa meski kini mereka telah menjadi miliarder baru.

Warga Desa Sumurgeneng masih tetap menjadi petani kendati kini tanah mereka sudah terjual untuk pembangunan kilang minyak.

"Ya tetap bertani, seperti sekarang jemur jagung," kata Ali Sutrisno (37), warga setempat yang membeli tiga mobil, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Kini Jadi Miliarder Baru, Warga Desa Sumurgeneng Tuban Sempat Tolak Pembelian Tanah Kilang Minyak

Baca juga: Penghuni Apartemen di Surabaya Protes, Minta Penundaan Iuran hingga Kabar Sewa Kamar Isolasi Mandiri

Baca juga: Borong Ratusan Mobil Mewah, Warga Satu Desa Miliarder di Tuban Masih Antre Pesan Unit Mobil Lain

Dia menjelaskan, uang yang diterima dari penjualan lahan ke Pertamina tidak dihamburkan.

Selain untuk beli mobil, uang itu juga dibuat usaha, tanam modal, deposito, dan beli tanah di tempat lain.

"Saya dapat Rp 17 miliar dari jual 2,2 hektar lahan," katanya.

"Tetapi kita tetap bertani," beber pria yang sempat menolak penjualan tanahnya.

Warga lain, Wantono (40) juga menyatakan hal sama.

Ia masih terlihat beraktivitas layaknya petani pada umumnya.

Wantono juga terlihat menjemur jagung hasil panennya di sebuah halaman atau pelataran kosong.

Baca juga: Ini Alasan Makanan Ringan Lays, Cheetos, dan Doritos Berhenti Produksi Mulai Agustus 2021 Mendatang

Baca juga: Sejumlah Warung di Kawasan Payung Kota Batu Dikosongkan, Pedagang Diimbau Tak Beraktivitas Sementara

Pria satu anak tersebut mendapat Rp 24 miliar lebih dari penjualan lahan 4 hektar.

Uang itu digunakan untuk beli mobil dan tanah serta deposito.

Bahkan tanahnya masih sisa 3 hektar, sisa tanah bakal digunakan untuk bertani dan sebagian disewakan.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved