Berita Bangkalan

Jaga Kelistrikan di Cuaca Ekstrim, ULP PLN Bangkalan Ajak Warga Kerja Bakti Dekat Jaringan Listrik

ULP PLN Bangkalan dalam dua pekan terakhir seolah berpacu dengan cuaca ekstrim untuk menjaga keandalan kelistrikan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Petugas ULP PLN Bangkalan terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik ke para pelanggan di tengah terjangan cuaca ekstrim melalui kegiatan pemotongan pohon terdekat dengan jaringan listrik, Rabu (4/12/2023) 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Bangkalan terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik ke para pelanggan di tengah terjangan cuaca ekstrim. Salah satunya mengajak masyarakat untuk kerja bakti menebang pepohonan terdekat dengan jaringan listrik 20kV.

Ajakan kerja bakti itu disampaikan ULP PLN Bangkalan melalui surat bernomor 005/KLH.01.01/F04090200/2023 tertanggal 4 Januari 2023 tentang Antisipasi Cuaca Ekstrim melalui Giat Kerja Bakti Potong Pohon Dekat Jaringan PLN.  

“Kami mengimbau dan mohon kerjasama menyikapi dampak cuaca ekstrim, ini khusus masyarakat yang punya pohon terdekat dengan jaringan PLN. Kami juga berkirim surat ke para kades di wilayah kerja ULP PLN Bangkalan, kami mengajak bersama warga sesuai masing-masing lokasi,” ungkap Manajer ULP PLN Bangkalan, Hari Purnomo kepada Tribun Madura, Rabu (4/1/2023).  

Seperti diketahui, ULP PLN Bangkalan dalam dua pekan terakhir seolah berpacu dengan cuaca ekstrim untuk menjaga keandalan kelistrikan. Namun terdampak padam karena pohon tumbang akibat terjangan hujan lebat disertai angin kencang tidak terelakkan di beberapa lokasi.

Baca juga: Momen PLN Madura ‘Berpacu’ dengan Cuaca Ekstrim, Normalisasi 446 Gardu Listrik dan 95.502 Pelanggan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

“Kondisi cuaca ekstrim terhitung mulai 22 Desember 2022, itu kan awal. Kemudian tanggal 24-25 Desember 2022, dan berlanjut yang super ekstrim pada 31 desember 2022. Kondisi alam seperti ini berdampak banyak pohon tumbang, baik tumbang ke jaringan maupun tumbang ke rumah penduduk,” jelas Hari.

Catatan Tribun Madura yang dihimpun dari ULP PLN Bangkalan kala itu menyebutkan, total terdapat 6 penyulang atau jalur 20 kV padam terdampak cuaca ekstrim. Sejumlah 6 unit penyulang terdampak padam itu terdiri dari satu penyulang di Arosbaya dengan 70 trafo, satu penyulang di Alas Kembang, Kecamatan Burneh dengan 58 trafo.

 

Selanjutnya, satu penyulang di Desa Parseh, Kecamatan Socah dengan 40 trafo, satu penyulang di Suramadu sisi Madura dengan 84 trafo, satu penyulang di Kecamatan Tragah dengan 84 trafo, dan satu penyulang dengan 46 trafo di Jalan Pemuda Kaffa dengan 46 trafo.

 

Dengan kondisi itu, Hari mengakui, pihaknya harus pontang-panting lantaran terbatasnya jumlah petugas Unit Pelayanan Gangguan (UPG) dan Petugas Unit Layanan Cepat (ULC) yang dimiliki PLN ULP Bangkalan. Sementara 1 trafo berisikan rata-rata 2.000 hingga 3.000 pelanggan.

 

Karena itu, Hari berharap di masa mendatang pihaknya tidak ingin sampai ada pohon roboh menimpa rumah warga ataupun jaringan PLN. Karena dampaknya cukup luas, baik ke pelanggan, masyarakat, dan juga berdampak ke PLN.

 

“Pasokan listrik menjadi terganggu karena jaringan tertimpa pohon. Ini salah satu tindakan preventif kami, supaya kondisi-kondisi dampak cuaca ekstrim bisa kita minimalisir. Kami  mengutamakan keselamatan lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan,” pungkas pria kelahiran Kabupaten Malang itu. (edo/ahmad faisol)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved