Budaya Madura

Mengenal Pakaian Adat Madura atau Pesaan, Motif Loreng Merah Putih Ternyata Punya Makna Tersendiri

Pakaian adat Madura ini paling banyak ditemukan pada tukang penjual sate. Pakaian adat Madura ini dikenal dengan nama Pesaan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ficca Ayu
Instagram.com/@m.e.intan
Pakaian adat Madura yang biasanya dilengkapi dengan kaus dan celana hitam longgar. 

Lebih lanjut, Nurul Maulidi menjelaskan, Odheng memiliki beberapa ukuran dan motif.

Jika dilihat berdasarkan bentuknya, Odheng dibagi menjadi dua, yaitu Odheng Peredhan dan Odheng Tongkosan.

"Sementara berdasarkan motifnya Odheng dibagi menjadi motif toh biru, dul-cendul, modang, strojan dan garik," ungkapnya.

"Selain ukuran dan motifnya, ikatan Odheng juga memiliki arti filisofis," tambah dia.

Baca juga: Daftar Fakultas di Universitas Trunojoyo Madura, Ada Fakultas Hukum hingga Fakultas Ilmu Keislaman

Nurul Maulidi melanjutkan, pada Odheng Peredhan, ujung simpul bagian atas di pelintir ke atas membentuk huruf Alif dalam bahasa Arab.

Sedangkan pada Odheng Tongkosan, ujung simpul bagian atas dibentuk huruf Alif Lam, sebagai penanda keesaan Tuhan.

Hal ini menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk agama Islam.

"Baju Pesaan ini memiliki aksesoris yang beragam tergantung dari tingkat kebangsawanan," jelas dia.

"Semakin tinggi tingkat kebangsawanan maka semakin banyak aksesoris yang ia kenakan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved