Berita Gresik

Tampang Selebgram asal Gresik yang Ambruk di Polda Jatim, Gaya Hidupnya Mewah Hasil Menipu

Seorang selebgram asal Gresik ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jatim.

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Istimewa
Tampang Rully Febriana alias Vebi Berbie dengan gaya bak ratu. 

"Total, kerugian yang dialami 26 korban arisan ini mencapai Rp 925 juta," ungkap pengacara asal Kabupaten Tuban akrab disapa Heri tersebut.

Sebelum memolisikan, terang Heri, para korban sudah mencoba minta pertanggungjawaban Anisya secara etik. Namun, upaya tersebut tak mendapat sambutan baik.

“Pengelola arisan (Anisya, red) selalu menghindar saat berusaha ditemui para korban yang menanyakan atau menagih uang arisannya,” tambahnya.

Hanny, salah satu perempuan mengaku korban arisan Anisya menceritakan, dia mulai ikut gabung di arisan Anisya pada 2022. Di awal ikut, lancar. Setiap dapat arisan, langsung terima uangnya.

"Namun, lama kelamaan atau masuk di 2023 arisan mulai tidak beres. Setiap dapat arisan, terima uangnya lama, berbelit, dicicil, hingga tak diberikan," jelasnya.

Hanny berharap, Polres Bojonegoro menangani kasus arisan bodong Anisya ini secakap mungkin. Sebab, kerugian diderita para sejawatnya tidak main-main besarannya.

"Para korban juga tak hanya berasal dari Kabupaten Bojonegoro. Melainkan, juga dari luar daerah dan luar negeri seperti Taiwan dan Hongkong," imbuhnya.

Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan, akan menangami kasus arisan Anisya yang justru diduga merugikan para membernya tersebut.

“(Kasus arisan Anisya, red) Masih didalami. Hari ini (28/3/2024) kami periksa para terduga korban,” singkat AKP akrab disapa Fahmi tersebut.


Beli Arisan Online, Pelajar di Sampang Diduga Ditipu, Uang Rp 2,3 juta Tak Kunjung Kembal

Fathul Qorib, pelajar 22 tahun asal Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura datang seorang diri ke Mapolres setempat.

Kedatangannya, untuk melapor atas dugaan penipuan dengan kerugian senilai Rp 2,3 juta saat mengikuti arisan online.

Awalnya, dirinya tergiur membeli arisan onlien ke seseorang yang juga warga Kabupaten Sampang karena melihat stori WA, pada 25 Januari 2024.

"Begitupun, saya juga pernah membeli di orang yang sama dan tidak ada kendala sedikitpun," ujarnya, Kamis (29/2/2024).

Kala itu, saat awal transaksi dirinya langsung membeli sekaligus membayar sebanyak Rp 2,3 juta kepada orang tersebut karena mengaku Admin arisan.

Konsep arisannya adalah arisan cari ganti, artinya orang yang tidak mampu bayar, arisannya dijual, sehingga dirinya mencoba membeli dengan harga lebih murah.

Sedangkan hasil dari mengikuti arisan tersebut memperoleh uang Rp 4,4 juta dengan durasi waktu sekitar 2 bulan.

"Untuk jumlah orang yang membeli arisan itu saya tidak tahu, tapi sebelumnya yang mengaku admin tersebut memberitahukan daftar orang yang pernah membeli arisan, lebih dari 10 orang," terangnya.

Akan tetapi, setelah satu bulan kemudian, tiba-tiba admin tersebut mengaku jika dia bukan adminnya.

Sehingga ia mencoba berkomunikasi berulang kali namun uangnya tak kunjung kembali.

"Di saat itu saya merasa ditipu. Jadi memilih lapor Polisi," tuturnya.

Sementara, pada saat proses laporan, dirinya diminta oleh Polisi untuk melengkapi data agar laporannya lebih spesifik dengan cara berkomunikasi terlebih dahulu ke orang yang mengaku admin di awal transaksi.

"Insyaallah beberapa hari ke depan, saya lengkapi data kekurangan laporan," pungkasnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved