Berita Pamekasan

Bantuan Makan Gratis untuk Lansia di Pamekasan dari Kemensos Dikeluhkan Lantaran Sering Basi

Jatah nasi untuk makan siang hari, sudah tidak bisa dimakan, maka satu kotak nasi sebelum basi

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Januar
Istimewa/ Tribunnews.com
Ilustrasi berita Bantuan Makan Gratis untuk Lansia di Pamekasan dari Kemensos Dikeluhkan Lantaran Sering Basi 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Muchsin Rasjid

TRIBUMADURA.COM, PAMEKASAN – Beberapa warga yang sudah (lanjut usia) di Pamekasan yang selama ini menerima Program Permakanan Lansia, dengan memberikan bantuan makan gratis dua kali sehari, dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, mengeluh.

Lantaran nasi yang hendak dimakan dinilai sudah tidak layak lagi untuk dimakan, karena sudah basi.

Sebab pemberian nasi kotak gratis yang seharusnya diantar pagi dan siang, namun hampir setiap hari bagian pengantar nasi itu langsung mengirimkan dua nasi kotak sekaligus ke penerima pada pukul 06.00 WIB. Sehingga bila nasi itu hendak di makan di siang hari atau sore hari, nasinya sudah basi dan tidak bisa dimakan.

Salah satu wanita lansia, di Dusun Polai Atas, Desa Kertagena Daja, Kecamatan Kadur, Pamekasan, yang tidak mau disebut namanya mengatakan, nasi kotak yang diterima itu menunya tiap harinya kadang berbeda.

Namun menunya berupa nasi, kuah sayur, ikan laut, kadang pula daging sapi, tahu, tempe, ikan lele, ayam dan buah-buahan.

“Jika kami terima nasi kotak di pagi hari, tidak langsung kami makan. Namun menunggu beberapa saat. Dan rasanya enak karena masih segar. Tetapi satu nasi kotaknya lagi, kalau kami makan di siang hari atau sore hari, sudah tidak bisa dimakan. Tidak hanya nasinya yang basi, tapi juga sayurnya,” ujarnya, Selasa (2/7/2024)

Menurut wanita yang tinggal sendirian di rumahnya itu, karena jatah nasi untuk makan siang hari, sudah tidak bisa dimakan, maka satu kotak nasi sebelum basi, diberikan ke orang lain, agar dimakan. Karena kalau dua kotak nasi dimakan sekaligus atau berselang waktu selama satu atau dua jam, ia tak mampu, karena masih kenyang.

Namun katanya, bila nasi itu tak sempat diberikan ke orang lain, ikan dan sayurnya terpaksa dihabiskan di pagi hari. Kemudian, sore harinya, nasinya diberikan ke ayamnya peliharaannya. “Dari pada dibuang begitu saja, nasinya kami berikan kepada ayam. Kadang nasinya saja atau dengan sayurnya sekalian kami berikan ke ayam,” ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pamekasan, Herman Hidayat, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, program permakanan yang diberikan kepada lansia sebatang kara itu dari Kemsos RI. Anggarannya untuk dua paket makan, sebesar Rp 30.000 atau sekali makan Rp 15.000. Dan sepengetahuan dirinya, makanan itu diantar sekali dalam sehari.

Dikatakan, dalam permakanan itu,ia menunjuk koordinator kabupaten sebagai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Lukman Hakim. “Baiknya untuk menjelaskan program ini, silakan menghubungi saudara Lukman Hakim,” kata Herman.

Sementara Lukman Hakim, yang dimintai konfirmasinya menyatakan, bila terdapat makanan yang sudah tidak layak untuk dimakan, mungkin petugas pengantar langsung memberikan dua paket nasi ke penerima sekaligus. Padahal, aturannya, setiap hari nasi itu diantar dua kali ke penerima.

Dikatakan, untuk memberikan nasi gratis itu, kelompok masyarakat (Pokmas) menunjuk orang lain sebagai petugas pengantar nasi.

“Nah bisa jadi, karena ingin menghemat tenaga dan waktu, maka petuga pengantarnya langsung memberikan dua kotak nasi sekaligus.

Diakui, sejak program itu dijalankan hingga sekarang, anggaran permakanan tetap sebesar Rp 30.000 dan tidak pernah ada kenaikan. Dan bisa jadi, bila terdapat menu dalam makanan itu ada yang kurang layak, ini berkaitan dengan akhir-akhir ini harga kebutuhan pokok yang terus naik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved