Berita Terkini Sumenep

Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa UMM Edukasi Skoliosis, Lordosis dan Kifosis ke Siswa SD di Sumenep

Dalam rangka pengabdian masyarakat pada mahasiswa (PMM) 2024, mahasiswa program S1 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan edukasi

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Mahasiswa UMM ini berikan pengabdian pada masyarakat di SDN Dinoyo 2 Malang memberikan edukasi dengan mengenalkan penyakit skoliosis lordosis dan kifosis pada anak. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dalam rangka pengabdian masyarakat pada mahasiswa (PMM) 2024, mahasiswa program S1 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan edukasi dengan memperkenalkan penyakit skoliosis, lordosis dan kifosis berbasis teka-teki silang pada siswa kelas 4 SDN Dinoyo 2 Malang.

Kegitan PMM ini dilaksanakan oleh kelompok 61 gelombang 4 mahasiswa UMM dengan tujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh salah satu koordinator PMM Gelombang 4 Kelompok 61, Holista Mila Yuniar bahwa kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Dalam hal ini mahasiswa diperankan sebagai penyelesaian problem solver, motivator, fasilitator dan dinamisator dalam proses penyelesaian masalah dan pengembangan masyarakat," kata Holista Mila Yuniar pada TribunMadura.com pada Rabu (14/8/2024).

Dalam kegiatan tersebut, ia sampaikan pemberian edukasi pengenalan penyakit skoliosis, lordosis, dan kifosis berbasis teka-teki silang.

Skoliosis katanya, sebuah penyakit kelainan yang terjadi pada tulang belakang yang melengkung ke samping, membentuk huruf "C" atau "S".

Sedangkan kifosis adalah kelainan tulang belakang atau tulang di area punggung yang melengkung ke belakang atau sering disebut "bungkuk.

Dan ketiga, penyakit lordosis yang terjadi kelainan pada tulang belakang khususnya di area punggung bawah dan arah melengkungnya ke depan (posisi ibu hamil).

Penyakit skoliosis, kifosis dan lordosis ini kata Holista Mila Yuniar dapat terjadi karena banyak hal.

Salah satu contohnya duduk terlalu lama, posisi belajar yang kurang tepat atau bahkan model tas dan kebiasaan saat membawa tas yang berat.

"Secara umum, penyakit pada skoliosis, lordosis dan kifosis ini memiliki gejala nyeri atau kaku di daerah punggung," katanya.

Annisa Salsabila Budi Ningrum menambahkan, secara khusus gejala yang dialami oleh skoliosis sendiri yaitu postur tubuh yang miring ke samping, tubuh lebih condong ke salah satu sisi, bahu atau pinggul tidak rata.

"Sedangkan pada kifosis dirasakan seperti membungkuk, punggung terlihat seperti punuk unta."

"Serta untuk lordosis, penderita akan merasakan kepala dan leher lebih condong ke depan, pinggul atau area perut terdorong ke depan dan pantat lebih menonjol, saat terlentang akan terlihat celah," kata teman kelompoknya ini.
   
Ditanya bagaimana tips pencegahan dari penyakit scoliosis, lordosis, dan kifosis tersebut, salah satunya dengan olahraga teratur, duduk dan berdiri dengan posisi yang benar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved