Berita Pamekasan
Pasien DBD di RSUD SMART Pamekasan Naik 50 Persen, Dokter Yayak Minta Warga Bersihkan Lingkungan
Pasien terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pasien terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, Madura mengalami peningkatan signifikan hingga 50 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, ada sekitar 106 warga setempat yang terkena DBD mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Januari 2025.
Dokter Spesialis Paru RSUD Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat mengatakan, banyak pasien kasus DBD yang dirawat di RSUD SMART Pamekasan dan Rumah Sakit Umum Mohammad Noer.
Kata dia, musim penghujan saat ini banyak air hujan yang tergenang, sehingga banyak nyamuk demam berdarah suka bertelur di air tergenang tersebut.
Saran dia, jika masyarakat tidak rajin membersihkan tempat yang tergenang air hujan itu, maka akan jadi sarang nyamuk.
"Saluran air yang mampet dan gak jalan itu juga jadi sarang nyamuk," kata dr. Syaiful Hidayat, Senin (3/2/2025).
Menurut dia, pasien DBD yang dirawat di RSUD SMART dan Mohammad Noer melonjak hingga 50 persen.
Dia merinci kasus yang menimpa anak-anak lebih banyak terjangkit diare, flu, batuk dan ispa (infeksi saluran pernapasan akut).
Sementara khusus orang dewasa banyak yang terjangkit DBD.
Dokter Syaiful Hidayat memprediksi, siklus penyakit demam berdarah akan terus merebak selama musim hujan belum usai.
Biasanya, kata dia siklus penyakit DBD ini melonjak mulai Januari - Februari 2025.
"Melonjaknya sampai 50 persen. Biasanya kapasitas rumah sakit separuh, sekarang jadi penuh pasien DBD," bebernya.
"Pasien yang dirawat inap dan rawat jalan juga naik," sambungnya.
Pengamatan Dokter yang akrab disapa Yayak ini, mulai November 2024, penyakit DBD, ispa, batuk, dan pilek terasa naik.
Ini disebabkan karena cuaca dingin lantaran musim penghujan.
"Musim penghujan itu kan biasanya basah. Mengenai kebersihan itu yang sering diperhatikan, biasanya anak-anak sering diare, tangan kotor karena memegang lantai yang ada kotorannya. Penyakit ispa atau batuk dan DBD itu yang perlu diantipasi," pesannya.
Lebih lanjut Dokter Yayak mengimbau masyarakat agar rajin menjaga kebersihan lingkungan di tengah musim hujan yang belum mereda ini.
Saran dia, jika lantai rumahnya basah agar segera dipel.
Begitu pula halaman yang kotor atau basah dan selokan air yang mampet harus dibenahi agar mengalir.
"Gak boleh ada air tergenang, karena sangat sensitif terhadap penularan kuman, dan harus peka terhadap lingkungan. Kebersihan itu perlu dijaga, karena kotoran yang basah cepat menjadi penyebab utama penyakit menular," pesannya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Demam Berdarah Dengue (DBD)
RSUD Slamet Martodirdjo
Pamekasan
TribunMadura.com
berita Pamekasan terkini
| Cara Satgas Kendalikan Harga Beras di Pamekasan, Harga Medium Turun Drastis di Bawah HET |
|
|---|
| Buntut Panjang Polemik Penyegelan SDN Tamberu 2, Bupati Turun Tangan: Agar Kasus Serupa Tak Terjadi |
|
|---|
| Terungkap Alasan Sebenarnya Wali Murid SDN Tamberu 2 Pamekasan Tolak Pemindahan Siswa: Khawatir |
|
|---|
| Daftar Tiga Kecamatan di Pamekasan Menjadi Penyumbang Terbanyak Warga Suspek Campak |
|
|---|
| Kasus Campak di Pamekasan Terus Melonjak Tinggi, 11 Warga Meninggal Dunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/PENYAKIT-DEMAM-BERDARAH-Dokter-Spesialis-Paru-RSUD-Slamet-Martodirdjo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.