Kesehatan

Benarkah Donor Darah Secara Rutin Bisa Kurangi Risiko Leukimia? Begini Penjelasan Para Ilmuwan

Penjelasan ilmuan tentang manfaat donor darah. Benarkah ini bisa mengurangi risiko leukimia?

Kompas.com
DONOR DARAH - Ilustrasi foto seseorang yang rutin melakukan donor darah. Benarkah dapat mengurangi risiko leukimia? Berikut penjelasannya 

TRIBUNMADURA.COM - Donor darah merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang memiliki manfaat besar, baik bagi penerima maupun bagi pendonor itu sendiri.

Mendonorkan darah secara rutin tidak hanya berperan dalam menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas darah dan kesehatan pendonor hingga pada tingkat genetik.

Kabarnya, donor darah rutin dapat mengurangi risiko seseorang terkena leukimia. Benarkah demikian? 

Berikut penjelasan tentang manfaat donor darah menurut para ilmuan.

Baca juga: 9 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Cara Mengonsumsinya secara Aman, Simak!

Menurut penelitian yang dikutip dari Science Alert, sekelompok ilmuwan internasional telah membuktikan bahwa donor darah memiliki efek yang lebih luas dari sekadar membantu sesama.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari 217 pria yang telah melakukan donor lebih dari 100 kali sepanjang hidup mereka, dan membandingkannya dengan sampel darah dari 211 pria yang hanya mendonorkan darah kurang dari 10 kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun perbedaan yang diamati tidak begitu mencolok, terdapat indikasi bahwa darah para pendonor aktif lebih berpotensi mengalami mutasi pada gen DNMT3A.

DNMT3A merupakan singakatan dari DNA (cytosine-5)-methyltransferase 3A, yaitu enzim yang berfungsi dalam proses metilasi DNA, yaitu penambahan kelompok metil pada basa sitosin dalam DNA.

"Penelitian kami adalah contoh menarik tentang bagaimana gen kita berinteraksi dengan lingkungan dan seiring bertambahnya usia," terang ahli biologi sel punca Dominique Bonnet dari The Francis Crick Institute, Inggris.

Mereka juga mengamati bahwa sel induk darah akan mengalami kerusakan seiring bertambahnya usia.

Ketidakmampuan sel induk ini untuk memproduksi lebih banyak sel darah akibat penuaan dapat berpotensi menimbulkan masalah terkait kanker darah.

Baca juga: Jangan Langsung Tidur setelah Sahur! Ini 6 Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

Sel Darah Pendonor Lebih Sehat

Melalui donor darah ini, para peneliti menganalisis hormon eritropoietin yang dihasilkan akibat kehilangan darah.

Dalam percobaan laboratorium terhadap sel induk darah yang terpapar eritropoietin, mereka menemukan bahwa sel induk dengan mutasi DNMT3A mampu memproduksi sel darah lebih cepat dibandingkan dengan sel yang tidak mengalami mutasi.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kehilangan darah dapat merangsang peningkatan produksi sel darah yang mengalami mutasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved