Berita Terkini Bangkalan

Demo Polres Bangkalan Marak Kasus Curanmor, Tiga Mahasiswa Terluka dan Polisi Dilaporkan Terinjak

Aksi unjuk rasa puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di pintu masuk Polres Bangkalan berkaitan maraknya kasus curanmor berujung ribut

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
DEMO MARAK CURANMOR : Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan menyebut terdapat tiga mahasiswa terluka saat gelaran aksi unjuk rasa di depan Polres Bangkalan, Rabu (30/4/2025). Beberapa dari tuntutan mahasiswa dalam aksi demo itu yakni maraknya aksi begal dan pencurian sepeda motor di Kabupaten Bangkalan. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Aksi unjuk rasa puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di pintu masuk Polres Bangkalan berkaitan maraknya kasus curanmor berujung ribut, Rabu (30/4/2025).

Akibatnya, tiga orang mahasiswa disebutkan menderita luka dan anggota polisi dilaporkan terinjak saat melakukan pengamanan aksi demo.

Dalam tuntutannya, massa mahasiswa menuntut Kapolres Bangkalan segera menindak terhadap tindakan kriminalitas di Kabupaten Bangkalan, menuntut Kapolres Bangkalan agar segera menangani kasus curanmor dan aksi pembegalan di berbagai wilayah hukum di Kabupaten Bangkalan.

Selanjutnya, menuntut Kapolres Bangkalan agar segera melakukan konferensi pers berkaitan dengan tindakan razia yang dilakukan Satlantas Polres Bangkalan.

Sebab hal itu disebut mahasiswa tidak ada dasar hukum yang jelas, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat

“Kalau anggota kami yang terluka ada tiga, dibawa ke puskesmas. Itu ada bentrok dengan pihak kepolisian, sangat menyayangkan yang dilakukan pihak kepolisian karena kami datang secara prosedural dan datang secara baik-baik. Tetapi tidak ada itikad baik dari pihak kepolisian,” ungkap Ketua HMI Cabang Bangkalan, Kressna Bayu.

Ia juga mendesak pihak Polres Bangkalan berkomitmen untuk membuat berita acara, menggelar konferensi pers, permohonan  maaf dan sanggup datang kepada korban yang telah mendapatkan tindak anarkis.

“Kami perlu tegaskan bahwasanya aksi ini akan dilakukan secara masif, bukan hanya di kepolisian. Tetapi kami akan melakukan di pihak eksekutif dan legislatif sehingga mampu memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada masyarakat Bangkalan,” pungkasnya.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan, pihaknya sangat welcome dan mengapresiasi aksi mahasiswa karena merupakan aspirasi dari pemuda, dari HMI yang ada di Kabupaten Bangkalan.

Dengan tuntutan beberapa hal, terutama terkait adanya dugaan maraknya curanmor di Bangkalan.

“Kami sudah menyiapkan pengamanan dengan rapi, namun karena dari mereka mungkin tadi mendorong masuk sehingga mekanisme kami jalankan. Tetap salah anggota kami kalau kemudian melepaskan,” tegas Hendro. 

Terkait fakta curanmor, lanjutnya, selama periode Januari, Februari, Maret, hingga April angka curanmor menurun dari 20 kasus menjadi 17 kasus, dan terus turun menjadi 8 kasus hingga akhirnya 7 kasus.

“Pengungkapkan kami 20 ungkap kasus curanmor, itu prosentasenya lebih tinggi prosentase dibandingkan tahun 2024 periode Januari hingga April. Kalau tahun lalu ada di angka 26 persen namun tahun ini ada di angka 39 persen. Saya kira kinerja kasat reskrim saya apresiasi termasuk jajarannya,” papar Hendro.

Disinggung berkaitan tiga mahasiswa disebutkan menderita luka, Hendro membenarkan dan pihaknya akan melakukan pendalaman.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved