Berita Terkini Pamekasan

Marak Penipuan Mengatasnamakan BPJS Kesehatan, Warga Madura Diminta Tak Tergiur

BPJS Kesehatan tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat khususnya peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Madura

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
EDUKASI - Dokter Umum Pamekasan, Hendarto saat mengedukasi pasiennya perihal maraknya modus penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan, Kamis (22/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - BPJS Kesehatan tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat khususnya peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Madura, tentang modus-modus penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan

Hal ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan, Nuzuludin Hasan pada saat maraknya modus-modus penipuan di media sosial.

Pengamatan dia, saat ini modus penipuan banyak jenisnya.

Dia mengimbau seluruh masyarakat di wilayah Madura untuk selalu waspada dan jangan mudah tergiur apabila terdapat berita ataupun informasi di media sosial mengiming-imingi uang atau hadiah yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan

"Karena sekarang banyak motif penipuan diantaranya motif finansial untuk mendapatkan uang dari peserta dan penipuan bermotif non finansial, seperti data pribadi peserta akan dicuri dan disalahgunakan. Jadi kita semua harus hati-hati dalam menyikapinya," kata Nuzuludin Hasan, Kamis (22/5/2025).

Adapun modus yang sedang marak sekarang di media sosial, antara lain pemberian bantuan uang tunai atau hadiah kepada peserta, pengembalian premi iuran, dan panggilan seleksi rekrutmen pegawai BPJS Kesehatan

Bahkan modus penipuan yang sedang ramai di media sosial yaitu penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan diarahkan untuk mendaftar BPJS Kesehatan gratis dengan link yang disediakan oleh penipu.

Atas kondisi ini, Nuzuludin memperingati warga agar berhati-hati dalam bermain media sosial, dan jangan mudah terpancing dengan berita atau informasi yang ganjal. 

"Hati-hati juga dalam menyampaikan data pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, dan nama ibu kandung. Pastikan data penting tersebut disampaikan kepada orang yang tepat atau melalui saluran yang resmi," pesannya.

Nuzuludin juga mengingatkan apabila terdapat informasi atau berita yang ganjal jangan ragu langsung hubungi Care Center 165 BPJS Kesehatan atau bisa menanyakan langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat untuk memastikan. 

"Sekali lagi kami sampaikan bahwa BPJS Kesehatan tidak pernah menghubungi peserta dengan memberikan informasi palsu, apalagi terkait pemberian hadiah uang tunai, bantuan sosial, hingga meminta peserta untuk mengirimkan uang ke nomor rekening yang mengatasnamakan perorangan," ungkap Nuzuludin.

Menurut Nuzuludin, kanal layanan administrasi resmi yang dimiliki BPJS Kesehatan adalah pelayanan Administrasi melalui Whatsap (PANDAWA) dengan nomor 08118165165, Aplikasi Mobile JKN, dan Care Center 165. 

Selain itu masyarakat dapat memastikan kebenaran informasi atau berita terkait BPJS Kesehatan melalui situs resmi www.bpjs-kesehatan.go.id atau saluran media sosial resmi BPJS Kesehatan yang ada di Instagram @bpjskesehatan_ri, Facebook @BPJS Kesehatan RI, Tiktok @bpjskesehatan_ri, X @BPJS Kesehatan RI, dan Youtube @BPJS Kesehatan)RI.

Di tempat terpisah Hendarto (54) sebagai Dokter Umum asal Kabupaten Pamekasan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai Fasilitas Tingkat Pertama (FKTP) memberikan pendapatnya terkait maraknya modus - modus penipuan yang terjadi di media sosial. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved