Berita Terkini Sumenep

Satgas Anti-Bullying di Sumenep, Solusi Baru Cegah Perundungan di Sekolah

Pemerintah Kecamatan Kota Sumenep menyiapkan terobosan baru dalam upaya mencegah dan menangani kasus perundungan (bullying).

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Pexels/Mikhail Nilov
PERUNDUNGAN - Pemerintah Kecamatan Kota Sumenep menyiapkan terobosan baru dalam upaya mencegah dan menangani kasus perundungan (bullying). Lewat pembentukan Satgas Anti-Bullying berbasis pelajar, pemerintah ingin menghadirkan pola perlindungan yang lebih dekat dengan siswa sekaligus memperkuat jejaring pelaporan. 

Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Kecamatan Kota Sumenep membentuk satgas yang diisi siswa berkemampuan bela diri untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan pendampingan kasus bullying di sekolah
  • Polsek dan Koramil dilibatkan untuk pengawasan dan penindakan bila terjadi eskalasi, serta transparansi laporan diharapkan membuat korban lebih berani melapor
  • Satgas akan diterapkan pertama kali di satu sekolah SD/SMP, sambil disosialisasikan ke seluruh sekolah untuk menciptakan ekosistem aman dan responsif bagi siswa

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kasus perundungan (bullying) yang marak terjadi di lingkungan sekolah menjadi perhatian bersama.

Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Kota Sumenep menyiapkan terobosan baru dalam upaya mencegah dan menangani kasus perundungan (bullying).

Lewat pembentukan Satgas Anti-Bullying berbasis pelajar, pemerintah ingin menghadirkan pola perlindungan yang lebih dekat dengan siswa sekaligus memperkuat jejaring pelaporan.

Baca juga: Siswi SMP Bully Kakak Kelas, Kepsek Singgung Skorsing, Siswa yang Menonton Turut Disanksi

Satgas Anti-Bullying

Camat Kota Sumenep, Yudi Nursukmadyanto menjelaskan bahwa satgas ini akan diisi oleh siswa yang memiliki kemampuan bela diri.

Mereka akan menjadi garda terdepan dalam pendampingan lapangan dan penghubung komunikasi antara korban, pihak sekolah dan aparat keamanan.

"Kami ingin ada pelindung dari kalangan anak-anak sendiri, sehingga korban merasa dekat dan berani melapor," tutur Yudi Nursukmadyanto, Rabu  (19/11/2025).

Untuk memperkuat legitimasi dan proses penanganan lanjutnya, Polsek Sumenep Kota dan Koramil juga akan dilibatkan dalam pengawasan hingga penindakan bila terjadi eskalasi kasus.

Dengan cara ini katanya, praktik intimidasi yang selama ini luput dari laporan diharapkan bisa terdeteksi lebih cepat.

Proyek percontohan Satgas Anti-Bullying dijadwalkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru.

Salah satu SD atau SMP di wilayah Kecamatan Kota Sumenep akan menjadi lokasi perdana penerapan program tersebut.

Saat ini katanya, pemerintah kecamatan tengah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang bersedia menjadi pilot project.

"Transparansi itu kuncinya. Apa yang kita lakukan ini sebagai pencegahan. Jika pun ada kasus, korbannya berani melapor agar bisa ditangani dan ada pendampingan," tegas mantan Camat Talango ini.

Pihaknya menambahkan, satgas akan tetap disosialisasikan ke seluruh sekolah, meski tidak semua memiliki siswa yang mengikuti perguruan bela diri.

Bahkan, jika diperlukan nanti personel satgas bisa berasal dari luar sekolah tetapi tetap berfungsi sebagai pendamping ketika ada laporan bullying.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved