Berita Pamekasan
Makna Hari Batik Bagi Kacong Cebbhing Pamekasan, Batik Daerah Diharapkan Tembus Pasar Internasional
Hari Batik Nasional dimaknai mendalam bagi Kacong Pamekasan dan Cebbhing Pamekasan 2019.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Hari Batik Nasional dimaknai mendalam bagi Kacong Pamekasan dan Cebbhing Pamekasan 2019
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tak jauh berbeda dari masyarakat lainnya, Kacong dan Cebbhing Pamekasan 2019 mengaku memiliki makna dan harapan pada Hari Batik Nasional.
Kacong Pamekasan 2019, Albaitur Rahman mengatakan, memaknai Hari Batik Nasional sebagai hari yang menjadi peringatan sakral bagi dirinya.
Albaitur Rahman menilai, batik merupakan warisan dari nenek moyang yang harus tetap dilestarikan.
• Hari Batik Nasional, Putra-Putri Batik Pamekasan Ajak Generasi Muda Pakai Batik untuk Sehari-Hari
• Kenali Penyebab Lingkar Hitam Sekitar Mata atau Mata Panda, Waspada Jika Sering Mengalami Dehidrasi
"Biasanya pada Hari Batik Nasional ini, para pejabat negara menggunakan baju batik untuk memperingatinya," katanya kepada TribunMadura.com, Rabu (2/9/2019).
"Itu dengan tujuan agar batik tidak punah dan tidak diakui oleh negara lain," sambung dia.
Albaitur Rahman berharap, generasi muda lebih menyukai dan mengakui batik sebagai warisan yang harus dijaga.
Kata Albaitur Rahman, banyak cara dalam melestarikan batik.
Di antaranya, dengan memulai dari diri sendiri dengan cara menumbuhkan rasa bangga saat memakai baju batik khas daerah.
• Mengenal Lebih Dekat Desainer Batik Asal Pamekasan Madura Herdyanto Wijaya, Punya Segudang Prestasi
• Perempuan Muda Surabaya Dibekuk saat Menginap Sendirian di Kamar Hotel, Terciduk Simpan Barang ini
Hal lain, juga bisa mengajak generasi muda untuk mempromosikan batik melalui media sosial.
"Dalam melestarikan batik, bisa juga dengan cara menjadikan batik sebagai pakaian dinas yang wajib dipakai sepekan sekali," jelas dia.
"Atau sepekan dua kali, khususnya kepada PNS di ruang lingkup Pemkab Pamekasan," sarannya.
Albaitur Rahman berharap, ke depan, batik Pamekasan lebih dikenal hingga ke mancanegara.
"Semoga batik Pamekasan yang berciri khas warnanya yang mencolok ini lebih banyak diminati oleh kalangan masyarakat luas," ucap dia.
• Cabai Merah dan Daging Ayam Kampung Jadi Komoditas Penyumbang Deflasi Sumenep pada September 2019
• Hasil Babak Pertama Arema FC Vs PSM Makassar, Tak Ada Gol Tercipta Meski Laga Berlangsung Sengit
"Sehingga kehidupan para pengarajin batik bisa sejahtera," harapnya.
Sementara itu, Cebbhing Pamekasan 2019, Siska Riskiyah menilai, sudah sepatutnya untuk melestarikan batik yang menjadi kekayaan nusantara sebagai generasi muda.
Hal itu bisa dimulai dengan cara memakai batik dalam kehidupan sehari-hari khususnya dipakai di lingkungan rumah masing-masing.
"Jika bisa pakai lah batik Pamekasan, karena batik Pamekasan mempunyai motif dan warna yang sangat khas," katanya.
Siska Riskiyah bertekad, sebagai Cebbhing Pamekasan 2019, iaakan selalu memakai batik Pamekasan dan akan tetap melestarikannya.
• Pilkades Serentak di Kota Batu Disiarkan secara Langsung, Dapat Apresiasi Wali Kota Dewanti Rumpoko
• Dirut RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Siap Pecat Pegawainya Jika Terbukti Lakukan Perselingkuhan
"Paling efektif dalam mempromosikan batik yaitu dengan memposting batik Pamekasan melalui media sosial," ujarnya.
"Karena media sosial adalah sarana untuk memberikan informasi tercepat di masa kini yang bisa diakses semua kalangan," lanjutnya.
"Itu juga cara saya untuk mengeksiskan batik Pamekasan supaya dikenal masyarakat internal maupun eksternal dari kota atau provinsi lain," sambung dia.
Ditanya mengenai apa motif batik yang paling disukai, Siska Riskiyah mengaku suka Batik Sekar Jagad.
Alasannya, karena Sekar Jagad merupakan batik yang paling populer di Kabupaten Pamekasan.
• DPMD Sumenep Pastikan Kehadiran Ujian Kepemimpinan Bacakades Tak Pengaruhi Penguguran Pencalonan
Selain itu, Batik Sekar Jagad dinilai juga melambangkan keindahan dan keanekaragaman.
Siska Riskiyah mengtakan, Batik Sekar Jagad jika dijadikan baju dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari terlihat elegan.
"Harapan saya semoga batik Pamekasan lebih dikenal sebagai batik yang corak dan motifnya indah," ucap dia.
"Sehingga ramai di pasarkan di bursa batik nasional dan menarik untuk pecinta batik diseluruh nusantara," harapnya.
"Saya juga mengajak pengrajin batik dan duta wisata yang ada di Pamekasan harus saling bekerja sama dan membentuk suatu relasi yang cukup erat untuk kepentingan dan kemajuan batik Pamekasan," tambahnya.
"Tentunya untuk mewujudkan itu semua perlu adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan," tutupnya.
• Polisi Tetapkan 7 Tersangka Dugaan Korupsi Proyek RKB SMPN 2 Ketapang, Seret Nama Mantan Kadisdik
• Dua Wanita Kurir Sabu Menangis di Sel Penjara, Dituntut 20 Tahun karena Terbukti Bawa Narkoba 4 Kg