Berita Pamekasan
Muncul Gerakan Tolak Vaksin Covid-19 di Pamekasan, Dinkes Merespons, Minta Provokator Ditindak Tegas
Muncul gerakan tolak vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan dalam sepekan terakhir.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Muncul gerakan tolak vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Madura, dalam sepekan terakhir.
Gerakan penolakan program vaksinasi Covid-19 ini muncul dari kalangan aktivis hingga sebagian kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Pamekasan.
Munculnya polemik gerakan tolak vaksinasi Covid-19 tersebut direspons langsung oleh Dinas Kesehatan Pamekasan.
• BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI: Siswa Sampang Wajib Bahasa Madura hingga Gerai Masker di Sumenep
• Cerita Satpol PP Bungkam Pengamen di Pamekasan, Sembunyikan Mobil Patroli hingga Aksi Kejar-Kejaran
• Opsi PPKM Mikro di Surabaya Mencuat Jelang Berakhirnya PPKM, Plt Wali Kota Siapkan Langkah Penting
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pamekasan, dr Nanang Suyanto, meminta masyarakat Pamekasan tetap tenang dan tidak terhasut oleh isu hoaks tentang program vaksinasi Covid-19 yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
Ia berharap, masyarakat jangan sampai masyarakat Pamekasan ikut-ikutan membuat gerakan tolak vaksinasi Covid-19 yang sudah diprogram oleh pemerintah.
"Saya yakin yang menolak pemberian vaksin ini kurang paham manfaatnya, dan juga sudah terinfeksi virus hoaks di media," kata dr Nanang Suyanto kepada TribunMadura.com, Sabtu (6/2/2021).
"Itu yang harus kita lawan," sambung dia.
Menurut Dokter Nanang, masyarakat Pamekasan harus paham tentang manfaat vaksin yang akan diberikan oleh pemerintah.

• Surabaya Tak Berlakukan Lockdown Akhir Pekan, Pemkot Pilih Perketat Penutupan Sejumlah Ruas Jalan
• Niat Jahat Dua Sahabat Keliling Kota, Cari Sasaran Pembobolan Rumah, Terbilang Lihai saat Beraksi
Kata dia, tujuan dilakukan vaksinasi ini sebagai langkah untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi masyarakat tidak perlu membuat gerakan tolak vaksin Covid-19. Tidak baik," peringatnya.
Dokter Nanang juga menjelaskan, saat ini di luar negeri, sebagian negara banyak yang berebut untuk mendapatkan vaksin agar bisa memvaksin warganya supaya terlindungi dari tertularnya Covid-19.
Bahkan kata dia, di Eropa hingga sekarang masih belum mendapat vaksin.
"Kita harus bersyukur karena pemerintah Indonesia memulai vaksin lebih awal," ajaknya.
Dokter Nanang juga mengaku belum mengetahui apakah ada sanksi khusus bagi masyarakat yang menolak tidak mau di vaksin.