Ramadan 2023
Hikmah Ramadan: Wakaf Produktif Ustman bin Affan
Ustman dari keluarga bangsawan terpandang, kaya raya dan dermawan. Orang sangat hormat kepada Ustman.
Ustman dari keluarga bangsawan terpandang, kaya raya dan dermawan. Orang sangat hormat kepada Ustman. Dia termasuk rombongan hijrah pertama. Ketika Rasulullah menyuruh kaum muslimin hijrah ke Habasyah untuk menghindari tekanan kafir Quraisy , Ustman bersama istrinya Ruqayah, putri Rasulullah, termasuk dalam rombongan hijrah ini. Kaum muslimin kemudian pulang dari Habasyah karena keadaan di Makkah dianggap kondusif. Ternyata tidak seperti diberitakan itu. Maka sebagian kaum muslimin hijrah lagi ke Habasyah. Termasuk Ustman dan istrinya. Dalam hijrah ke Habasyah ini, yang pertama maupun kedua Rasulullah tidak ikut serta.
Ruqayyah tidak bisa mendamipingi Ustman seterusnya karena Ruqyyah meninggal. Kemudian Rasulullah menjodohkan Ustman dengan putrinya yang lain lagi yaitu Ummu Kulsum, adik dari almarhumah Ruqayyah. Maka Ustman adalah menantu Rasulullah yang mengawini dua putri beliau. Maka Ustman disebut Dzu an Nurain, pemilik dua cahaya. Empat sahabat Rasulullah yaitu para Khulafaur Rasyidin memang terikat pernikahan dengan Rasulullah. Abu Bakar adalah mertua Rasulullah karena beliau menikahi Aisyah. Umar Bin Khattab jug mertua Rasulullah karena beliau menikahi anak Umar yaitu Hafshah. Ali bin Abu Thalib adalah menantu Rasulullah karena Ali menikah dengan Fatimah, putri Rasulullah. Sedangkan Ustman menikah dengan dua putri Rasulullah. Ruqayyah dan Ummu Kulsum.
Rasulullah sangat menyayangi Ustman sebagai menantunya. Karena itu Ketika Ruaqyah meninggal segera dikawinkan dengan putrinya yang lain yaitu Ummu Kulsum. Tetapi Ummu Kulsum juga tidak berumur panjang. Dia meninggal. Rasulullah sangat sedih. Beliau berkata “Sayang saya tidak punya anak perempuan lagi yang belum menikah. Kalau masih ada pasti aku nikahkan lagi dengan Ustman”. Memang Rasulullah punya putri satu lagi yaitu Fatimah. Tetapi Fatimah sudah menjadi istri Ali bin Abu Thalib.
Ustman selain sangat dermawan dan dari keluarga terpandang, dia memiliki perasaan yang lembut. Dia orangnya sangat perasa bahkan sedikit pemalu. Suatu hari Rasulullah tiduran di kamar Aisyah. Jubahnya sedikit tersingkap sehingga betisnya kelihatan. Abu Bakar minta izin menemui Rasulullah. Lalu diberi izin. Setelah berbincang dan pergi, kemudian menyusul Umar minta izin menemui beliau. Umar dizinkan. Setelah Umar selesai urusannya dia pergi. Kemudian Ustman minta bertemu Rasulullah. Sebelum Rasulullah menerima Ustman, beliau duduk lalu membetulkan dan merapikan pakaiannya. Baru kemudian beliau menerima Ustman.
Setelah Ustman pergi, Aisyah bertanya: Ya Rasulullah, ketika Abu Bakar dan Umar datang Rasulullah biasa saja. Namun ketika Ustman yang akan datang Rasulullah duduk dan merapikan pakaian. Mengapa itu Rasulullah lakukan? Nabi menjawab: Ustman itu punya perasaan amat peka. Kalau aku menerima Ustman dengan keadaan seperti sebelumnya pasti dia kembali dan mengurungkan menemui aku. Berarti apa yang akan dikemukakan kepadaku tidak tersampaikan.
Demikianlah Ustman. Perasaannya peka. Dia tidak ingin orang lain terganggu dengan kehadirannya. Dia tidak mau mempermalukan orang lain. Dan rasa malunya itu terutama ditujukan kepada Allah. Dia malu kalau sampai melanggar larangan Allah. Suatu hari Rasul bersabda: “Yang paling pengasih diantara umatku adalah Abu Bakar. Yang paling tegas dan keras dalam agama Allah adalah Umar dan yang paling perasa adalah Ustman.”
Baca juga: Hikmah Ramadan: Mencari Dimensi Prima Puasa Ramadan
Penghuni Sorga
Ada beberapa sahabat yang menurut Rasulullah menjadi calon penghuni sorga. Salah seorang yang masuk dalam kelompok calon penghuni sorga adalah Ustman bin Affan. Suatu hari Rasuullah bersabda: “Setiap Nabi mempunyai teman karib di dalam sorga. Dan teman karib saya di dalam sorga adalah Ustman bin Affan”.
Bukan hanya sekali Rasulullah menyatakan Ustman sebagai calon penghuni sorga. Dalam beberapa kesempatan hal itu sering disampaikan. Ustman selain sangat dermawan juga sangat tekun dalam beribadah. Siang harinya sering dihabiskan dengan berpuasa. Malam harinya digunakan untuk ibadah salat malam. Maka pantas jika dia calon penghuni sorga.
Bukan hanya sekali Ustman mengatasi masalah dengan sifat dermawannya seperti membeli sumur Yahudi. Pada kali lain ketika Rasulullah membutuhkan bekal untuk pasukan dalam Jaisul Usra, perang melawan kisar Romawi, Rasulullah menyerukan untuk memberi sumbangan. Para wanita menyerahkan perhiasan. Orang lain juga menyumbangkan sesuai kemampuannya. Tetapi sumbangan itu jauh dari mencukupi[NCH1] . Maka Ustman menanggung seluruh keperluan pasukan itu. Ustman menyerahkan 940 ekor unta. Ditambah 60 ekor kuda supaya genap 1000. Masih ditambah lagi 10.000 dinar. Bahkan hal yang kecil-kecil seperti tali kekang kuda juga disiapkan sehingga orang tidak perlu mencari lagi.
Baca juga: Hikmah Ramadan: Bulan Ramadan, Berdamai dengan Perbedaan
Empat Balasan
Orang gemar bersedekah akan mendapat empat macam balasan dari Allah. Dalam al quran dinyatakan: “Sesungguhnya orang-orang yang menginfakkan hartanya di waktu malam atau siang, dengan diam-diam atau terang-terangan maka baginya pahala disisi Tuhannya dan tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa sedih bagi mereka” (Al Baqarah 274).
Pada surat Saba ayat 39 Allah berfirman: “Katakanlah (Muhammad) Sesungguhnya Tuhanku mampu melapangkan rezeki bagi orang yang dikehendaki dari hambanya dan mampu menyempitkannya. Dan apapun yang kamu infakkan dari hartamu, maka Allah pasti menggantinya. Dan Dia sebaik-baik zat yang memberi rezeki” (Saba’ 39).
Berdasarkan pada dua ayat diatas maka ada empat jaminan orang yang gemar berinfak
1. Mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Nur Cholis Huda
MUI Jawa Timur
Madinah
Nabi Ustman
Yahudi
TribunMadura.com
Ustman bin Affan
Tribun Madura
madura.tribunnews.com
Kangean Energy Indonesia Santuni 100 Anak Yatim di Pulau Sapeken Sumenep di Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan: Khilafiyah Zakat Fitrah |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan: Menyikapi Doa yang Belum Terkabul |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan: Muhasabah di Senja Ramadan |
![]() |
---|
Cara dan Niat Salat Lailatul Qadar, Lihat Waktu dan Hukumnya, Kerjakan di 10 Hari Terakhir Ramadan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.