Berita Pamekasan

Dokter Spesialis Paru RSUD SMART Ungkap Penyebab Meninggalnya 5 Warga Pamekasan dalam Sumur

Meninggalnya lima warga Kabupaten Pamekasan, Madura yang diduga karena gas beracun saat masuk ke dalam sumur

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura/ Kuswanto
Dokter Spesialis Paru RSUD Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Meninggalnya lima warga Pamekasan, Madura yang diduga karena gas beracun saat masuk ke dalam sumur membuat masyarakat setempat resah.

Hingga hari ini, meninggalnya satu keluarga itu masih menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat Pamekasan.

Sebagian warga beranggapan, meninggalnya lima warga Dusun Koberung, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, pada Kamis (28/11/2014) pagi itu karena keracunan bambu bekas jemuran tembakau yang direndam di dalam sumur tersebut.

Namun sebagian lagi beranggapan, meninggalnya lima warga tersebut karena gas beracun yang ada di dalam sumur tua itu.

Dokter Spesialis Paru RSUD Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat turut menanggapi polemik ini.

Menurut dia, lima warga Pamekasan yang meninggal di dalam sumur itu bukan karena efek bambu bekas jemuran rajangan daun tembakau yang direndam di dalam sumur tersebut.

Melainkan karena di dalam sumur itu mengandung gas beracun.

"Banyak kejadian orang meninggal setelah turun ke dalam sumur. Bukan masalah bambunya, tapi karena di dalam sumur yang dalam banyak mengandung gas beracun," kata dr Syaiful Hidayat, Selasa (17/12/2024).

Pendapat Dokter Syaiful, jika lima warga yang meninggal di dalam sumur itu karena efek bambu bekas jemuran rajangan daun tembakau yang direndam di dalam sumur tersebut, pasti para petani yang biasa menjemur tembakau akan meninggal juga.

Namun faktanya hal itu tidak terjadi terhadap pertani tembakau.

Bahkan para petani dan pedagang saat bertransaksi jual beli tembakau, terlebih dahulu mengecek kualitas tembakau dengan mencium aromanya.

"Sekalipun di dalam sumur itu tidak ada bambu bekas jemuran tembakau, kejadiannya akan sama. Para warga yang turun ke dalam sumur itu akan meninggal," ujarnya.

Penuturan Dokter yang akrab disapa Yayak ini, meninggalnya lima warga itu dipastikan karena di dalam sumur tersebut banyak mengandung gas beracun seperti karbon monoksida, amoniak dan hidrogen sulfida.

Jenis kimia beracun ini kata dia kalau dihirup manusia akan langsung lemas karena berikatan dengan sel darah merah sehingga oksigennya tidak terikat.

"Banyak kejadian seperti ini, ini hanya kebetulan saja ada bambu bekas jemuran tembakau yang direndam dalam sumur itu. Jadi bukan karena bambunya itu tapi karena sumur tersebut mengandung gas beracun," tegasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved