Berita Surabaya
Sosok Pria Surabaya yang Dibunuh di Hutan Sampang, Dikenal Baik di Tempat Kerja, Pelanggan Menangis
Remaja sekarat karena luka bacok sekujur tubuh dengan tangan terikat kebelakang dan kedua mata ditutup kain, di jalan setapak hutan Kabupaten Sampang
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
"Dia itu sudah besar, saya pukul tetap, kalau dia enggak salat, kalau dia nakal tetap saya pukul. Dia enggak marah, kalau (seandainya) saya dibalas tuh saya kalah. Temenan, wong saya enggak punya tangan," katanya sambil sesenggukan menahan tangis.
Bambang menegaskan, anak sulungnya itu merupakan pribadi yang penurut dan pendiam.
Meskipun dirinya mungkin tidak banyak mengetahui urusan sang anak, ia meyakini sang anak memiliki pribadi yang baik.
Sehingga ia tak menyangka bahwa sang anak bisa menjadi sasaran perbuatan keji dari pelaku.
Bambang juga mengaku tidak mengetahui pasti dugaan motif pelaku yang begitu tega menghabisi nyawa anaknya sedemikian rupa.
Jikalau pelaku mengincar harta benda milik sang anak. Nyatanya sang anak tidak memiliki banyak uang ataupun perhiasan.
Beberapa benda seperti gelang dan kalung pada tubuh anaknya, juga sebatas asesoris, bukanlah perhiasan berharga
Anehnya, kalung asesoris pada leher anaknya hilang. Tapi gelang pada tangan kanan sang anak, masih melekat.
Selain kalung, motor Honda Revo 'butut' yang biasa dikendarai oleh sang anak juga hilang.
"Barang hilang semua. Cuma ada gelang pernak pernik anak muda. Di leher biasanya ada kalung, tapi enggak ada saat itu. Itu kalung asesoris biasa," katanya.
Kemudian, jikalau memang terdapat motif lain non-materiil, seperti dendam, misalnya. Bambang juga meragukan dugaan tersebut.
Pasalnya, ia meyakini bahwa kepribadian sang anak yang cenderung pendiam dan penurut, perlahan-lahan menggugurkan dugaan tersebut.
Anaknya itu juga tak pernah bepergian terlalu jauh dari rumah. Untuk sekadar nongkrong, anak itu, kerap pergi ke rumah teman di samping rumah.
"Dia enggak pernah ke Madura. Baru pertama kali ini ke Madura. Makanya saya belum tahu, antara penculikan dan dijebak gitu. Itu saja. Karena semua identitas hilang," pungkasnya.
Sementara itu, Tante Galang, Titik menceritakan dirinya yang membiayai semua proses pendidikan Galang beserta dua adik kembarnya selama ini.
| Maling Motor yang Dibakar Warga Jojoran Kini Tewas, Rumah Sakit Sempat Menolak Merawat |
|
|---|
| Pemkot Surabaya Larang Toko Miras Promosi Lewat Medsos, Minta Influencer Tolak Permintaan Iklan |
|
|---|
| Tragis, Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Tangan Korban Terikat |
|
|---|
| Jawaban Wali Kota Eri Cahyadi soal Video Viral di Instagramnya: Anak Muda Saya Beri Kesempatan |
|
|---|
| Pengakuan Mahasiswa Pergoki Maling Motor Miliknya di Parkiran Kosan Surabaya: Pelaku Nonjok Saya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/SOSOK-KORBAN-Foto-Raffa-Galang-Prayoga-19-semasa-hidup-Ia-menjadi-korban.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.