Berita Terkini Sumenep
Hari Pohon Sedunia, Taman Kota Sumenep Malah Gundul Akibat Penebangan Pohon Besar
Momen Hari Pohon Sedunia, yang diperingati tanggal 21 November, di Kabupaten Sumenep tahun 2025 ini ternoda oleh sebuah pemandangan kontradiktif
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Fadel mengaku dan menerima informasi bahwa pohon-pohon yang ditebang itu akan diganti dengan pohon tabebuya oleh Dinas PUTR Sumenep.
Namun, jelas pihaknya mempertanyakan alasan memilih Taman Kota sebagai lokasi penggantian.
"Kenapa harus di taman kota, kenapa tidak di area lain yang khusus untuk tabebuya," tanya dengan nada serius.
Dari hasil penelusurannya, melalui citra satelit menunjukkan bahwa pohon angsanah yang ditebang tersebut sudah ada sejak tahun 1984 dan diduga berusia lebih dari 40 tahun.
Hilangnya pohon-pohon besar itu katanya, jelas akan berdampak pada kenyamanan warga.
"Keluarga yang biasa menikmati keteduhan pohon di area taman sudah tidak bisa lagi," katanya.
Menurut Fadel, hingga kini tabebuya belum terbukti memiliki daya teduh yang setara dengan pohon besar yang ditebang.
"Belum ada tabebuya di Sumenep yang benar-benar rindang. Beberapa jenisnya juga rentan rayap dan berisiko tumbang," sebutnya.
Meski indah saat berbunga, ia menilai nilai ekologis tabebuya belum cukup untuk menggantikan pohon besar.
"Mungkin Sumenep latah mengikuti kota lain seperti Surabaya. Kalau hanya ingin momen tabebuya saat berbunga, kenapa harus tumbalkan pohon di taman kota," tanya penuh keheranan.
TribunMadura.com telah berupaya meminta penjelasan kepada kepala plh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep terkait hal tersebut.
Namun, hingga berita ini tayang, belum memberikan respons meski sudah dihubungi melalui nomor telepon yang biasa dikonfirmasi.
| Tembus 1,2 Juta Orang, Wisata Budaya dan Alam Sumenep Sedot Wisatawan Domestik dan Mancanegara |
|
|---|
| Keluhan Warga Menggunung, Pemkab Sumenep Siapkan Langkah Konkret Tindak Lanjut Laporan Reses: Amanah |
|
|---|
| PAD Sektor Pasar Sumenep Anjlok, Baru Terealisasi 79 Persen Jelang Akhir Tahun 2025 |
|
|---|
| Laporan Reses DPRD Sumenep Ungkap Masalah Lama yang Tak Kunjung Teratasi |
|
|---|
| Implementasi MBG di Sumenep Belum Merata, Banyak Dapur Belum Siap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Sejumlah-pohon-besar-di-sisi-selatan-area-Taman-Bunga-Sumenep-ditebang-Jumat-21112025.jpg)