Berita Terkini Sumenep
Strategi Sumenep Kurangi Kemiskinan: dari BUMDes hingga Padat Karya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya dalam menekan angka kemiskinan.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Poin Penting:
- Pemkab Sumenep menunjukkan komitmennya menekan angka kemiskinan
- BPS Sumenep mencatat jumlah penduduk miskin turun menjadi 17,02 persen
- Capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan program strategis nasional pengentasan kemiskinan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya dalam menekan angka kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, jumlah penduduk miskin turun menjadi 17,02 persen atau sekitar 188,48 ribu jiwa, dari sebelumnya 17,78 persen (sekitar 196,42 ribu jiwa) pada tahun 2024.
Artinya, dalam satu tahun terakhir terjadi penurunan sebesar 0,76 persen, yang merupakan penurunan tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan program strategis nasional pengentasan kemiskinan.
"Kami tidak hanya menyalurkan bantuan sosial, tapi juga memperkuat pemberdayaan ekonomi di desa."
"Setiap program diarahkan agar masyarakat bisa mandiri secara ekonomi," tutur Arif Firmanto kepada TribunMadura.com, Selasa (28/10/2025).
Pihaknya menjelaskan, bahwa Pemkab Sumenep melaksanakan tiga strategi nasional dalam menekan angka kemiskinan, yakni:
Pertama, mengurangi beban pengeluaran masyarakat.
Kedua, meningkatkan pendapatan masyarakat. dan ketiga mengurangi kantong-Kantong Kemiskinan.
Menurutnya, program pengentasan kemiskinan di Sumenep bukan hanya berupa bantuan sosial, melainkan juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui optimalisasi Dana Desa (DD) dan penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Sebagian dana desa kita arahkan untuk ketahanan pangan dan usaha produktif. Ini penting agar masyarakat desa punya sumber pendapatan yang berkelanjutan," sebutnya.
Selain itu, Pemkab Sumenep juga menjalankan program padat karya di bidang infrastruktur yang menyerap tenaga kerja lokal.
Mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui pelatihan keterampilan kerja, pengembangan sektor pertanian dan perikanan, hingga penyelenggaraan job fair agar warga memiliki akses lebih luas terhadap lapangan kerja.
| APHT Sumenep bakal Beroperasi, Tahap Awal Serap 220 Pekerja dari 11 Perusahaan Rokok |
|
|---|
| Tingkat Pengangguran Terbuka Sumenep Terendah di Jawa Timur, Pemkab Yakin Terus Menurun di 2025 |
|
|---|
| Dari 36 Perusahaan Peserta Job Fair Sumenep 2025, Baru 4 Serahkan Laporan Rekrutmen |
|
|---|
| Apel Ojek Online Kamtibmas di Sumenep: Polisi dan Ojol Bersatu Jaga Ketertiban |
|
|---|
| Petani di Sumenep Dibekuk Polisi karena Simpan Bahan Peledak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.