Berita Terkini Bangkalan

Kesaksian Petugas SPBU di Bangkalan, Aroma BBM Lebih Menyengat 3 Hari Terakhir

Spekulasi mengenai pencampuran zat asing, khususnya etanol, dalam BBM Pertalite kini telah menjadi isu nasional menyusul gelombang laporan motor mogok

|
Editor: Taufiq Rochman
Dok Pertamina
SPBU - Spekulasi mengenai pencampuran zat asing, khususnya etanol, dalam BBM Pertalite kini telah menjadi isu nasional menyusul gelombang laporan motor mogok 

Salah satu pelanggan SPBU Junok, Nunung (42), asal Kecamatan Burneh, mengaku memilih menggunakan pertamax untuk motor maticnya.

Sebab, ia khawatir akan mengalami kerusakan mesin.

"Kemarin diberitahu anak-anak supaya pakai pertamax. Awalnya saya pakai pertalite."

"Tapi tidak ada kendala sejauh ini," tuturnya.

Pelanggan lain, Wiwid (51) mengaku khawatir dengan banyaknya isu campuran etanol di pertalite.

"Saya beli pertamax sekarang karena saya merasa tarikan gas agak berat kalau pakai pertalite."

"Supaya tidak was-was, saya ganti pertamax saja meski lebih mahal daripada harus habis banyak untuk ke bengkel," pungkasnya.

Investigasi menyeluruh

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mengumumkan tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait laporan masyarakat mengenai kendala mesin kendaraan setelah pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wilayah Jawa Timur.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Pertamina menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat dan menegaskan bahwa penyaluran BBM tetap berjalan lancar.

Perusahaan memastikan seluruh produk BBM yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat mulai dari terminal pengirim hingga SPBU, guna menjamin kualitas dan keamanannya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyatakan, proses distribusi BBM telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan ke masyarakat.

Ahad menambahkan, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya menyatakan bahwa BBM tersebut sesuai spesifikasi (on spec).

“Sedang dilakukan investigasi lanjutan untuk pengecekan kualitas dan kuantitas (QQ) di tingkat SPBU, sebagai titik distribusi terakhir kepada masyarakat,” ujar Ahad.

Pertamina juga menyediakan lima belas posko pengaduan yang tersebar di wilayah terdampak, bertambah dari tiga titik awal, untuk melayani keluhan masyarakat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved